Senin, September 29, 2025

Karya Raya 2025 Cetak Rekor, 1.870 Buku Anak Dipamerkan di Festival Literasi Terbesar Indonesia

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menghadiri puncak acara Karya Raya 2025, festival literasi anak terbesar di Indonesia. Dalam sambutannya, Irene menegaskan pentingnya memberi ruang luas bagi anak-anak untuk berekspresi sebagai fondasi kreativitas sekaligus penguatan ekosistem ekonomi kreatif nasional.

“Hari ini kita rayakan karya anak-anak bukan hanya sebagai tulisan atau gambar, tetapi sebagai ekspresi penuh cinta dan imajinasi. Kreativitas mereka adalah sumber daya tak terbatas, mesin baru pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Dengan pendekatan hexahelix, kita bisa memastikan ekosistem literasi tumbuh kokoh dengan dukungan semua pihak,” ujar Irene, Jumat (26/9/2025).

Karya Raya 2025 digelar di dua lokasi, yakni Perpustakaan Jakarta, Cikini (6–25 September) dan Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki (26–28 September). Tahun ini, sebanyak 1.870 karya buku anak dan remaja berhasil diterbitkan dan dipamerkan, dengan 70 persen berasal dari penulis cilik Jakarta dan 30 persen lainnya dari luar daerah hingga mancanegara. Capaian ini menorehkan rekor sebagai gerakan literasi anak terbesar di Indonesia.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono, turut mengapresiasi program ini. Menurutnya, Karya Raya bukan sekadar angka, tetapi gerakan literasi grafis yang menumbuhkan budaya menulis, membaca, dan berimajinasi. “Anak-anak penulis Karya Raya hari ini adalah calon pemimpin bangsa yang akan menjadi bagian Generasi Emas Indonesia 2045,” ujarnya.

Diprakarsai oleh platform kreatif Bookabook, Karya Raya 2025 tidak hanya menampilkan pameran karya, tetapi juga menghadirkan sesi bincang (Talk Karya Raya), lokakarya, serta Awarding Fest untuk memberi apresiasi kepada para penulis muda terbaik. Co-Founder Karya Raya & Bookabook, Ernest Julius Wiyanto, menekankan pentingnya ruang ini sebagai wadah bagi generasi muda untuk lebih berani bermimpi dan berkarya.

“Harapan kami, pengalaman ini tidak hanya melahirkan karya, tetapi juga membentuk generasi muda Indonesia yang visioner, percaya diri, dan siap membawa bangsa ini menuju masa depan lebih berkualitas,” ungkap Ernest.

Ia menambahkan, gerakan literasi seperti ini harus berlanjut ke skala nasional agar memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kreativitas kawasan. Karya Raya 2025 pun menjadi momentum penting untuk menegaskan literasi sebagai fondasi pembangunan bangsa sekaligus pendorong pertumbuhan industri kreatif berbasis talenta generasi muda. XPOSEINDONESIA Foto: Biro Komunikasi KemenEkraf

Must Read

Related Articles