Minggu, November 2, 2025

Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026, Mengangkat Pesona Kalimantan Tengah ke Panggung Fashion

Desainer Ayu Dyah Andari kembali memikat perhatian publik di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 melalui koleksi terbarunya bertajuk “Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan” (31/10/25). Koleksi ini menjadi persembahan istimewa yang terinspirasi dari kehidupan dan filosofi masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, mengangkat kisah perantau yang rindu akan kampung halamannya.

Sebanyak 33 tampilan busana — mulai dari Luxury Ready-to-Wear hingga Couture — dihadirkan dengan sentuhan desain yang feminin, lembut, dan kaya makna budaya. Ayu mengisahkan perjalanan pulang ke “huma” atau rumah melalui detail bordir yang tegas, eksplorasi kain, dan siluet yang memadukan unsur tradisional dengan gaya urban modern.

Kehadiran koleksi “Huma Betang” merupakan hasil kolaborasi Ayu Dyah Andari dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai bentuk sinergi antara mode kontemporer dan pelestarian warisan budaya lokal. Melalui kemitraan ini, Ayu berupaya membuka ruang dialog antara kreativitas mode dengan kekayaan wastra daerah, menghadirkan narasi budaya Kalimantan Tengah di kancah nasional dan internasional.

Motif dan visual koleksi ini terinspirasi dari simbol-simbol khas masyarakat Dayak Ngaju, seperti Batang Garing (pohon kehidupan), Kelakai (simbol kesuburan dan ketahanan), Anggrek Hitam (keindahan yang langka), Buah Ketiau (kearifan lokal), dan Burung Enggang (pelindung fauna endemik). Simbol-simbol tersebut diolah menjadi bordir dan aplikasi dekoratif yang berpadu harmonis di setiap potongan kain.

Selain itu, Ayu juga menampilkan adaptasi dari Rompi Sangkarut, busana khas Dayak Ngaju yang diinterpretasikan ulang menjadi outerwear elegan untuk perempuan urban. Ia turut mengangkat teknik anyaman “Jawet” serta bentuk busana tradisional laki-laki “ewah”, yang dimodifikasi menjadi pakaian modern bergaya urban.

Palet warna koleksi ini menampilkan lima warna utama Kalimantan Tengah yang dikenal sebagai 5 Ba: Bahenda (kuning), Bahandang (merah), Bahijau (hijau), Baputi (putih), dan Babilem (hitam). Setiap warna dipadukan secara organik untuk menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Dayak dan keindahan hutan tropis Kalimantan.

“Melalui simbolisasi flora dari Kalimantan Tengah tersebutlah koleksi ini menjadi pengingat agar kita tidak melupakan kampung halaman — itu adalah esensi utama Huma Betang,” ungkap Ayu Dyah Andari.

Koleksi “Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan” menjadi sneak peek menuju perayaan 15 tahun perjalanan Ayu Dyah Andari di industri mode Indonesia. Bagi sang desainer, koleksi ini bukan sekadar pameran estetika, melainkan refleksi atas perjalanan panjangnya dan wujud apresiasi terhadap akar budaya bangsa.

Dengan “Huma Betang”, Ayu Dyah Andari tak hanya merangkai kisah personal tentang kerinduan dan identitas, tetapi juga mengajak para penikmat fashion untuk turut menjaga kelestarian budaya Kalimantan Tengah melalui karya yang elegan dan sarat makna. XPOSEINDONESIA/IHSAN

  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • fashion show huma betang 03
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026
  • Ayu Dyah Andari Hadirkan Koleksi “Huma Betang” di JFW 2026

Must Read

Related Articles