PT Laris Chandra kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kebutuhan sektor pertambangan dengan menghadirkan Prestone Command (Antifreeze + Coolant) pada tahun kedua keikutsertaannya di gelaran IEE Series 2025 (Indonesia Energy & Engineering Series 2025). Produk unggulan ini dirancang khusus untuk kebutuhan heavy duty dengan daya tahan luar biasa, sekaligus menjawab tantangan operasional industri alat berat yang membutuhkan solusi pendinginan mesin yang lebih efisien dan andal.
Menurut Johnson Wijaya, Regional Sales Manager Laris Chandra, Prestone Command memiliki sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan produk serupa. “Salah satunya adalah kemampuan menjaga suhu mesin tetap stabil dengan daya tahan yang sangat panjang, hingga 1,6 juta kilometer atau setara 20.000 jam operasional. Hal ini tentu sangat penting bagi industri pertambangan yang tidak boleh mengalami downtime,” ungkapnya.
Selain performa, Prestone Command juga telah mengantongi tiga sertifikasi Cummins Certified, yaitu CES 14603, CES 14636, dan CES 14439. Sertifikasi ini memastikan bahwa produk memenuhi standar pabrikan kendaraan heavy duty global, termasuk Ford, Volvo, dan merek-merek industri lainnya. Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal bagi mesin heavy-duty berperforma tinggi dengan menjamin waktu operasional secara maksimal dan menghilangkan risiko korosi pada blok mesin maupun radiator.
Prestone Command kompatibel dengan kendaraan kelas 1–8, serta cocok digunakan untuk semua mesin diesel, bensin, maupun gas. Dengan formula yang ramah terhadap semua jenis logam dan karet, produk ini memberi fleksibilitas tinggi bagi beragam kebutuhan industri. Untuk menjawab kebutuhan pasar, Laris Chandra menghadirkan dua kemasan, yaitu 6/1 galon (3,78 L) – RED AFC131000 dan 264 gal tote (1.000 L) – RED AFC13100-1KL.
Johnson menekankan bahwa kemasan besar berkapasitas 1.000 liter menjadi pilihan paling ekonomis dan praktis untuk sektor industri. “Dengan sistem keran, pengguna bisa langsung refill tanpa repot. Bahkan case 1.000 liter ini bisa dijual kembali, sehingga memberikan nilai tambah bagi konsumen,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa fokus penjualan dalam bentuk penuh membuat distribusi lebih efisien serta menghindari biaya tambahan dari packaging ketengan.
Meski permintaan sudah datang dari berbagai wilayah, termasuk Kalimantan dan Papua, seluruh pemesanan masih dipusatkan melalui kantor pusat. Laris Chandra menerapkan sistem DP 50 persen, dengan estimasi pengiriman hanya tiga hari karena stok telah tersedia. Selain distribusi, perusahaan juga aktif melakukan edukasi konsumen melalui iklan dan media sosial, terutama mengenai bahaya penggunaan air biasa sebagai radiator coolant. “Kalau untuk mobil penumpang mungkin masih ada yang pakai air, tapi untuk alat berat jelas tidak bisa. Kalau mesin berhenti, bisnis juga berhenti,” tegas Johnson.
Keikutsertaan dua tahun berturut-turut di IEE Series ini menjadi momentum penting bagi Laris Chandra untuk memperluas pasar di sektor industri. “Selama ini kami lebih dikenal di dunia otomotif, terutama untuk passenger car. Sekarang kami ingin memperkenalkan produk kami lebih luas lagi ke pasar industri yang lebih kompetitif,” ujar Johnson. Dengan strategi ini, Laris Chandra optimistis Prestone Command akan memperkuat posisinya di pasar industri heavy duty sekaligus membuka peluang pertumbuhan bisnis baru di masa depan. XPOSEINDONESIA/IHSAN