Proyek band ‘BABO’ yang dipimpin oleh Lee Chan-hyuk dari AKMU tengah memicu kontroversi di dunia maya.
Pada 15 Oktober, kritikus budaya Kim Do Heon mengungkapkan kritik melalui media sosial tanpa menyebut nama band secara langsung.
Ia menulis, “Awal tahun ini, saya menghadiri pertunjukan di sebuah klub di Hongdae. Penontonnya jauh lebih ramai dari biasanya, bahkan sebelum pintu dibuka. Band yang menarik perhatian itu bahkan tidak berbagi ruang tunggu dengan band lain.”
Kim melanjutkan, “Setelah menonton pertunjukan yang bodoh tadi malam, saya ingin bertanya: Apa tujuan membentuk sebuah band? Mengapa harus repot-repot datang ke festival musik, apalagi sejauh Festival DMZ, hanya untuk berpura-pura? Haruskah kita menerima ini sebagai hobi seorang selebriti? Saya benar-benar mempertanyakannya.”
Netizen berspekulasi bahwa band yang dikritik Kim adalah BABO, yang dipimpin oleh Lee Chan-hyuk. Pada 14 Oktober, Lee tampil bersama BABO di Festival DMZ, yang juga dihadiri oleh Kim.
Kritik terhadap BABO terus bermunculan di dunia maya.
Seorang penggemar yang mengaku menyukai Lee Chan-hyuk berkomentar, “Saya mencintai Lee Chan-hyuk sebagai musisi, tapi saya tidak bisa menerima ini. Jika dia berencana terus tampil di panggung indie, dia harus mempertimbangkan orang-orang yang ada di dalam industri ini.”
Penggemar itu menambahkan, “Semua orang tahu bahwa itu adalah Lee Chan-hyuk di balik topeng, jadi mengapa mempertahankan misteri yang justru membuat penonton merasa terasing dan merugikan orang dalam industri? Ini semua terlalu menipu.”
Pernyataan ini mendapat perhatian luas dengan sekitar 1.000 kali dibagikan.
Netizen lainnya juga mengkritik pendekatan BABO, dengan mengatakan, “Memakai topeng dan tampil secara sepihak membuat penonton sulit terhubung,” “Lee Chan-hyuk tidak menghormati dunia indie,” dan “Meski baru debut enam bulan lalu, mereka sudah mengambil slot utama di festival.”
Sementara itu, BABO memulai debutnya sebagai band baru pada 31 Desember tahun lalu dengan album berjudul b.
Anggota band yang dikenal sebagai ayam, anjing, dan banteng ini tampil secara anonim dengan mengenakan topeng untuk menyembunyikan identitas mereka. XPOSEINDDONESIA/NS Teks dan Foto : Ten Asian