Pidato RM di APEC CEO Summit tak berhenti hanya sebagai kisah sukses K-pop — ia mengubahnya menjadi pesan universal tentang peran budaya dalam diplomasi dan pembangunan. Dengan tenang namun tegas, RM menggambarkan bagaimana kreativitas bisa menjadi jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa di dunia.
Budaya, Seperti Sungai yang Mengalir dan Menyatukan
“Budaya itu seperti sungai,” ucap RM di hadapan para pemimpin dunia. “Ia mengalir bebas, dengan berbagai aliran yang kadang bertemu dalam harmoni — seperti K-pop.
Kawasan Asia-Pasifik memiliki keberagaman budaya yang sangat dinamis. Kesuksesan K-pop adalah bukti bahwa keragaman dan kreativitas budaya adalah potensi terbesar manusia — kekuatan tanpa batas dan tanpa sekat.”
Kata-kata itu disambut tepuk tangan hangat dari hadirin. Dengan analogi sederhana namun kuat, RM menegaskan bahwa budaya bukan hanya hasil ekspresi manusia, tetapi juga energi yang menggerakkan dunia.
Seruan kepada Para Pemimpin Dunia
RM lalu menantang para pemimpin ekonomi dan kebijakan di forum APEC untuk melihat potensi kreatif bukan sebagai sektor pinggiran, melainkan mesin utama inovasi dan persatuan.
“Pencipta ada di seluruh dunia,” ujarnya. “Tolong bantu mereka. Berikan dukungan finansial agar kreativitas mereka bisa mekar. Berikan kesempatan agar bakat mereka dapat benar-benar bersinar.”
Dalam suasana forum yang biasanya diwarnai diskusi ekonomi dan perdagangan, RM membawa perspektif yang segar — bahwa seni dan budaya adalah bentuk investasi yang paling strategis bagi masa depan.
“Budaya dan seni adalah kekuatan yang mampu menggerakkan hati manusia,” lanjutnya. “Mereka adalah pembawa pesan tercepat yang membawa keberagaman dan resonansi. Kebijakan dan dukungan Anda akan menjadi kanvas sekaligus taman bermain bagi para kreator.”
Janji dari Seorang Seniman
Menutup pidatonya, RM tak hanya memberi pesan, tetapi juga menyampaikan janji pribadi.
“Saya akan bermain sepenuh hati di taman bermain yang akan Anda bangun bagi kami,” katanya penuh keyakinan. “Saya berjanji akan melakukan bagian saya — menyampaikan pesan keberanian, harapan, dan emosi lewat musik; pesan untuk merangkul perbedaan demi menciptakan sesuatu yang lebih baik bersama.”
Pidato itu bukan sekadar momen simbolis bagi dunia hiburan Korea, melainkan sebuah pernyataan visi global dari seorang seniman muda yang tumbuh di tengah arus globalisasi.
Di ruang yang biasanya diisi pembahasan ekonomi dan kebijakan keras, RM menghadirkan sesuatu yang lebih lembut namun tak kalah berpengaruh: keyakinan bahwa kreativitas adalah mata uang baru kemanusiaan.
Dan pada hari itu, di panggung APEC, suara seorang musisi menggema lebih keras daripada angka-angka ekonomi — mengingatkan dunia bahwa di balik setiap kemajuan, ada kekuatan yang jauh lebih abadi: seni, budaya, dan empati XPOSEINDONESIA/NS Korea Times Foto AFP
