Harus dipuji, Tompi dan tim sinematografi mampu memperlihatkan gambar artistik, sekaligus tentram dalam membalut kisah hidup rumah tangga yang sudah gersang dan cenderung menjadi kusam itu.
Diding ruang keluarga, kamar tidur utama, ruang makan, meja makan, teras belakang, bahkan kamar tidur asisten rumah tangga menjadi tempat artistik yang enak dilihat, dengan pencahayaan yang memperlihatkan gambar yang bagus.
Berbeda sudut pengambilan gambar, intensitas cahaya yang diperlihatkan menghasilkan gambar yang tidak selalu sama. Penonton bisa menikmati keindahan gambar yang diambil dari front juga backlight.
Kepiawaian Tompi dalam hal memotret terlihat jelas. Terlebih di tengah lokasi syuting yang memanfaatkan hanya satu lokasi saja. Situasi ini mendekatkan cerita dengan tema film yang juga berkisah soal pandemi dan pemberlakuan PPKM.
Di luar soal film, sayangnya penayangan film produksi Beautiful Pictures yang disengaja dilakukan via bioskoponline.com ini, belum bisa berjalan sempurna.
Pada hari pertama dan kedua penayangan, banyak keluhan para pembeli tiket yang justru tidak bisa mengakses film yang sudah dibeli secara online.
Ini sejatinya bukan persoalan kecil, apabila masalah jaringan masih menjadi kendala besar dalam penayangan film melalui internet. Bukan mustahil penonton malah kapok membeli tiket dan menonton secara online.
Dan cita cita Tompi meraih angka 1 juta penonton “Film Selesai” tentunya bisa saja terganggu. Kampanye besar yang didengungkan bioskoponline yang mengajak penonton menonton dari rumah saja, juga bisa terancam gagal. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Beautiful Pictures