Sayangnya Mufasa tak pernah diterima oleh ayah Taka yang seorang raja di kawanannya, dan atas permintaan Taka dan ibunya dia tetap bergabung dalam kawanan namun harus tinggal bersama induk dan betina.
Nyatanya, itu justru melatih kepekaan Mufasa terhadap semua gerakan, penciuman, dan inderanya bekerja dengan sangat baik karena ia terbiasa dilatih untuk sensitif sebagaimana singa betina yang cepat dan andal dalam berburu.
Sutradara Barry Jenkins yang sebelumnya sukses dengan karya seperti Moonlight pada 2016 membawa sentuhan emosional yang dalam pada karakter ini.
Jenkins menyoroti bagaimana trauma masa lalu, kehilangan, dan pengkhianatan justru membentuk kekuatan dan kebijaksanaan dalam diri Mufasa.
Narasi film ini bergerak dengan ritme yang sempurna, memadukan adegan-adegan emosional yang membuat dada sesak dengan momen-momen penuh aksi yang memacu adrenalin.
Penonton diajak menyelami perjalanan Mufasa menuju kedewasaan, ditemani oleh karakter-karakter pendukung yang tak kalah menarik. Taka yang kelak menggunakan nama Scar diperlihatkan sebagai saudara yang kompleks, penuh kecemburuan namun tetap memiliki sisi manusiawi.
Hubungan mereka menjadi salah satu elemen yang paling menarik dalam film ini, menciptakan dinamika yang lebih kaya daripada sekadar kisah baik melawan jahat.
Salah satu kekuatan utama film ini adalah musiknya. Hans Zimmer kembali dengan skor yang megah, ditambah kontribusi baru dari Pharrell Williams dan Lebo M, yang memberikan nuansa segar pada elemen musikal tanpa menghilangkan esensi nostalgia.
Musik dalam Mufasa: The Lion King bukan hanya penghias, tetapi menjadi narasi tersendiri yang memperkuat emosi di setiap adegan.
Lagu-lagu baru yang memukau berpadu harmonis dengan tema klasik seperti “Circle of Life,” menciptakan pengalaman yang menyentuh hati.
Kepemimpinan sejati
Selain itu, film ini juga menyentuh isu-isu relevan yang terasa universal. Lewat kisah Mufasa, penonton diajak merenungkan tema tentang identitas, keberanian, dan pengorbanan.
Bagaimana seorang anak singa yang tampak biasa mampu melampaui keterbatasannya untuk menjadi raja yang besar?