Film Tabula Rasa : Papua Bersua Minang dalam Makanan

- Advertisement -

Sebuah film  drama keluarga dengan sub genre Food Film telah mulai diproduksi pada 26 Januari 2014. Judulnya Tabula Rasa,  diproduksi Lifelike Pictures. Film “langka” ini  disutradarai Adriyanto Dewo dengan Tumpal Tampubolon bertugas meracik naskah.  Disebut langka karena menyatukan dua budaya (Papua dan Minang ) yang berbeda lewat makanan.

Turun sebagai Produser adalah Sheila Timothy, sementara Vino G Bastian menjalankan tugas sebagai Associate Producer. Menurut rencana, film yang berkisah mengenai berbagai perbedaan yang disatukan melalui makanan Indonesia atau food unites people ini akan dirilis di bioskop-bioskop Indonesia pada akhir tahun 2014.  

Sheila Timothy mengemukakan persiapan film ini membutuhkan riset intensif selama 1,5 tahun sebelum produksi dimulai bulan ini. “Kalau soal makanan Jepang, mudah cari literaturnya. Pengaturan makanan harus seperti apa dan alasannya apa. Tapi untuk kuliner Indonesia, sulit mencari literaturnya,” ujar Sheila  di Jakarta, Rabu, 22/10/2014.

- Advertisement -

Tabula Rasa bercerita tentang Hans, pemuda asal Serui, Papua yang bercita-cita  menjadi pemain sepakbola profesional. Namun, garis nasibnya berbelok lain. Di saat kehilangan semangat hidup, Hans bertemu Mak Wok, seorang  pemilik rumah makan Minang. Di tengah perbedaan mereka,  ada persamaan  yang menyatukan. Mimpi dan semangat hidup Hans terbentuk kembali lewat makanan dan masakan.

Makanan akan menjadi pusat pergerakan cerita, bahkan juga pergerakan kamera. Visual makanan dan masakan dalam film ini harus dapat merangsang indera penonton. Demi sempurnanya film ini, penulisan script  didukung research intensif selama hampir satu setengah tahun. Detail masakan, makanan dan budaya  diawasai sepenuhnya oleh tenaga ahli di bidangnya antara lain  oleh Chef Adan, mantan  Executif Chef hotel Hyatt Yogyakarya  khusus bertindak sebagai Culinary Advisor, kemudian Retno Andam Suri, pemilik retoran Sapi Bali dan ahli kuliner yang tergabung dalam Maharasa Indonesia, juga Tom Ibnur yang berperan  membantu  para pemain  sebagai Dialect Coachdan Technical Advisor khusus budaya Minang.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -