Tengah hari, Sabtu 8 Februari 2020, Sebuah berita duka cita mendadak tersebar via whatsapp group; Yanti Chrisye wafat, pukul 12.00 WIB. Ia menghembuskan nafas terakhir di tengah acara reuni sekolah SMA-nya di Cipanas.
Malam harinya sejumlah nama top yang berkreasi di dunia musik tampak hadir ke rumah duka dikawasan Bintaro Sektor 3, Tangerang Selatan. Ada Erwin Gutawa, Guruh Soekarno Putra, Addie MS dan Memes, Jay Subijakto, Armand Maulana dan Dewi Gita, Gusti Hendy, Oleg Sanchabactiar, Kadri Mohamad, Ibu Acin (Indra Wati Wijaya) dan lain-lain
Bahkan ketika esoknya, Minggu, 8 Februari 2020, pukul 09.00 WIB, saat jenazah Yanti dimakamkan satu liang lahad dengan Chrisye sang suami di TPU Jeruk Purut, di tengah ratusan pelayat terlihat sejumlah nama tenar Indonesia, antara lain Widyawati, Eros Djarot, Ferry Mursyidan Baldan, Bens Leo, Vino G Bastian, Velove Vexia (kedua nama terakhir ini memerankan Chrisye dan Yanti di film “Chrisye , 2017).
Kehadiran nama-nama tenar di atas, jelas memperlihatkan Yanti bukan hanya seorang isteri dari musisi terkenal dan melegenda dan sudah wafaf 13 tahun lalu. Sejatinya, Yanti Noor atau lebih lengkap Gusti Feroza Damayanti Noor punya peran sangat besar bagi perjalanan Chrisye sepanjang penyanyi legenda itu hidup (16 September 1949 – 30 Maret 2007).Yanti bahkan memperjuangkan hak cipta atas nama suaminya, setelah Chrisye wafat pada 30 Maret 2007. Yanti mengaku mempatenkan nama Chrisye sekaligus mendaftarkan seluruh karya almarhum.
“Jadi setiap kegiatan yang memakai nama Chrisye, menggunakan karya beliau, harus pamit ke saya,” katanya suatu hari kepada Nini Sunny, ketika Nini mewakili Komunitas Kangen Chrisye (K2C) berencana meluncurkan Buku Chrisye.
“Bukan semata-mata soal harga yang jadi tujuan saya. Paling tidak belajarlah menghargai, biar bagaimanapun sebuah kegiatan dirancang dan dijalankan dengan menjual nama dia,” kata Yanti seperti yang tertulis dalam buku 10 Tahun setelah Chrisye Pergi, yang diproduksi Ferry Mursyidan Baldan dan K2C, 2017