Di majalah Vista pula, ia memberlakukan penggunaan akronim nama seluruh anggota redaksi pada akhir tulisan mereka. Ia sendiri menggunakan nama RPD.
RPD adalah lulusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia dikenal dengan karyanya berupa esei sastra hingga cerita pendek.
RPD juga terkenal sebagai sebagai salah satu seniman yang aktif memperjuangakan nasib Taman Ismail Marzuki (TIM). Selain dia juga tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM. Terlebih, RPD menyoroti rencana pengelolaan TIM yang dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selain menulis banyak buku, RPD juga menerima sejumlah penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. RPD pernah bergabung dalam Bengkel Teater Rendra bersama Sitok Srengenge, Adi Kurdi dan lain-lain.
Ketokohannya sebagai sastrawan dan budayawan menjadikannya sering diundang sebagai narasumber pintar dan kritis di berbagai diskusi, seminar, dan wawancara di televisi .
RPD meninggalkan sederet karya hebat, di antaranya Dalam Sebotol Cokelat Cair (esai), Lalu Waktu (kumpulan puisi), dan Menjadi Manusia Indonesia (esai).
Pada 18 Februari 2020, RPD memanggungkan puisi puisinya dalam pertunjukan teater-sastra “LaluKau” di Gedung kesenian Jakarta. Di atas panggung ia membacakan karyanya sendiri, berjudul “Kau yang Kosong 2”
Harian Kompas edisi 21 Februari 2020 memberitakan, budayawan itu mengenakan baju koko, selendang, celana, dan peci putih. Sejumlah seniman tampil membacakan puisi. Sebut saja aktor senior Deddy Mizwar, Niniek L Karim, Aning Katamsi, dan Iwan Fals. XPOSEINDONESIA/NS Foto : istimewa dan NS