Pepeng Wafat

- Advertisement -

Ferrasta Soebardi atau yang akrab disapa Pepeng  wafat, Rabu (6/5) pagi di Rumah Sakit Puri Cinere.  Kabar  ini diterima XposeIndonesia dari, Bens Leo yang ada  di sisi almarhum dari saat kritis hingga wafat.

 “Pepeng wafat, sekitar pukul 10.05 WIB,” ujar Bens Leo saat vie telepon, Rabu. Jenazah kemudian disemayamlan dii rumah duka, Komp Bumi Pusaka Cinere, Jl. Bumi IX no. C. 98, Cinere, Depok.

Pepeng (lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Indonesia, 23 September 1954; umur 60 tahun) merupakan artis dan pelawak terkenal Indonesia. Kariernya bermula di masa kuliah di Universitas Indonesia. Dia pernah  mengikuti Lomba Lawak Mahasiswa pada tahun 1978 dan menjai juara pertama. Juara keduanya Krisna Purwana dan yang ketiga adalah Nana Krip.

Kemenangan di lomba tersebut membawa Pepeng lebih jauh memasuki dunia hiburan. Bersama Krisna dan Nana Krip, dia kemudian membentuk grup lawak Bahana Joke dan FKR 246. Ia  juga sempat pula mendirikan grup musik humor, Gmselo, singkatan dari Gerak Musik Seloroh.

Sys NS yang pada 1986 membawa Pepeng, Krisna, dan Nana Krip bergabung  ke radio Prambors dalam  acara Sersan Prambors. Sukses acara ini membawa  Pepeng merambah dunia Film. Tercatat  ia pernah membintangi Rojali dan “Juleha” (1979), “Sama-Sama Enak” (1986), dan “Anunya Kamu” (1986).

Di tahun 1987, Sersan Prambors bubar. Nama Pepeng pun menghilang dari blantika hiburan. Pepeng memilih berkarier sebagai pegawai kantor. Dia jadi pegawai Bank Pinaesaan (1988) lalu pindah ke Bakrie Brothers (1989).

Pada 1992, popularitas Pepeng kembali mencuat dan langsung bikin heboh. Dia muncul dengan gayanya ekstrem dalam membawakan sebuah acara kuis. Padahal waktu itu seorang pembawa acara kuis selalu tampil dengan elegan dengan jas. Namun Pepeng muncul dengan kocak,  baik alam kostum dan mimik.

Kuis itu dikenal dengan nama Telekuis Jari-Jari, sebuah program acara interaktif melalui telepon selama tiga menit di layar kaca RCTI.

Sebelum wafat, Pepeng terkena penyakit langka yang dikenal dengan nama multiple sclerosis yang mengharuskannya memakai kursi roda. Di tengah massa sakit, semangat hidupnya terus berkibar, ia malah sempat menyelesaikan Tugas Akhirnya (karya tulis setingkat thesis). Pepeng akhirnya bisa menyelesaikan studi di Pasca Sarjana Psikologi Universitas Indonesia, jurusan Psikologi INTERVENSI SOSIAL pada tanggal 4 Agustus 2006 dengan nilai sangat memuaskan (A).

Tugas akhirnya berbentuk program yang ia buat di Desa Sumurugul, Wanayasa, Purwakarta. Di desa tersebut, bersama 10 orang teman seangkatan, Pepeng mencanangkan program yang mereka bagi dalam 4 kategori, yaitu pengembangan aspek politik, ekonomi, pendidikan dan kesehatan, sedangkan Pepeng sendiri membuat sebuah Radio Siaran Komunitas yang diberi nama YESS FM 88 Sumurugul.

Sepanjang sakit, meski hanya bisa berbaring di tempat tidur,  suami dari Utami Maryam Siti Aisyah dan ayah dari empat anak, (Mamaz, Mio, Lalo, Izra) tetap aktif menulis dengan laptopnya.

Sebuah semangat yang langka muncul dari tokoh di dunia hiburan Indonesia. Ini jelas sebuah sikap yang pantas kita tiru sekaligus kita kenang dengan indah.  Selamat jalan, Teman! XPOSEINDONESIA/NS (sumber : wikipedia) Foto : Ist

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -