Lola Amaria Belajar Humaniora & Bisnis di New York

- Advertisement -
- Advertisement -

“Negara maju mikirnya emang beda ya. Di sini PCR gratis. Di negaraku tercinta harganya dari 1,5 juta, turun jadi 1 juta, jadi 800 ribu, turun lagi jadi 500 ribuan,  tapi tetep aja semurah-murahnya ratusan ribu,” ungkap Lola. 

Bahkan dalam banyak kasus, Lola melanjutkan, pemerintah AS bahkan memberikan kompensasi sejumlah dolar kepada warga negaranya, yang mau melakukan vaksin gratis. Menimbang, banyak juga warga negara AS, juga pegawai negerinya, yang menolak divaksin karena alasan tertentu.

Bahkan Marijuana (Ganja) di beberapa negara bagian di AS, sudah dilegalkan, dengan tetap berpegang pada aturan bernegara yang sangat ketat. Seperti pemakaiannya untuk alasan kesehatan, penyembuhan dan pemakainya tidak dibawah umur. 

- Advertisement -

“Karena di balik semua itu (dilegalkannya marijuana) adalah bisnis besar. Mereka di sini harus merasakan yang tumbuh di Aceh. Kualitas terbaik di dunia, paling tidak itu menurut pengakuan pengguna marijuana di Belanda,” kata Lola Amaria.

Lola Amaria menegaskan, sejatinya Indonesia akan menjadi kaya raya kalau pengelolaan, penggunaan dan perdagangan yang diatur negara

“Kalau (ganja) yang tumbuh di Aceh di ekspor ke berbagai belahan dunia, kemaslahatannya bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan, pembangunan fasilitas umum dan lain-lain. Duh gregetan akutuuuuu…. Kalo ngomong soal kekayaan alam dan hasil bumi Indonesia. Kopi disini gak ada enak-enaknya. Starbucks aja paling enak katanya. Padahal itu kopi paling gak enak yang pernah aku rasain. Jauuuuuuh sama kopi Bajawa atau kopi Robusta Lampung. Lagi-lagi  (Starbucks) itu soal bisnis dan gaya hidup belaka,” urai Lola, gregetan. 

- Advertisement -

Singkatnya, banyak yang dipelajari Lola Amaria, yang menurut rencana  pada akhir bulan ini merampungkan pendidikannya. Sebelum kembali ke Jakarta,  ia berencana akan kembali belajar di AS, mengambil mata kuliah lainnya di tahun depan.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -