Rabu, Agustus 13, 2025

“Pop Culture Bukan Sekadar Hobi, tapi Industri Bernilai Tinggi”

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menilai pop culture memiliki potensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Berawal dari hobi hingga membentuk komunitas, pop culture melahirkan profesi dan industri yang menjanjikan. “Energi fandom ini adalah kekuatan pendorong utama yang harus dimaksimalkan,” ujarnya di One Piece Cafe, Jakarta, 12 Agustus 2025, saat menjadi tamu podcast Sunny Gow bersama kreator konten Arya Novrianus.

Irene memaparkan strategi dua lapis Kemenparekraf Hilirisasi konsumsi, agar rantai nilai dinikmati kreator dan pelaku lokal dan Adaptasi blueprint IP global menjadi IP lokal dengan narasi autentik.

Pemerintah, katanya, harus menjadi pemain utama di panggung global, bukan sekadar pasar. Dukungan diberikan melalui event internasional seperti Comic Con hingga program komunitas daerah GEN MATIC, yang menghubungkan kreator lokal dengan mitra global.

Terkait impian menghadirkan “anime Indonesia” yang mendunia, Irene menegaskan pentingnya penguatan kapasitas kreator. “Nusantara kaya cerita luar biasa. Kita harus mengemasnya menjadi IP yang scalable dan berdaya tarik global,” ujarnya.

Menanggapi viralnya pengibaran bendera One Piece, Irene melihatnya sebagai fenomena positif, bukan ancaman. “Ini ekspresi fandom, sama seperti bendera klub sepak bola. Energi ini aset yang perlu diarahkan secara produktif,” katanya.

Ia bahkan membayangkan kolaborasi karakter lokal seperti Si Juki atau Tahilalats dalam perayaan 17 Agustus, memadukan semangat Topi Jerami dengan budaya Indonesia.

“Generasi muda hafal kru One Piece karena tiap karakter punya mimpi jelas. Tantangan kita adalah menciptakan narasi kebangsaan yang sama kuat dan inspiratif,” tutupnya. Episode lengkap perbincangan ini akan tayang di YouTube Ternyata Kamu Wibu. XPOSEINDONSIA. Foro : Bio Komunikasi KemenEkraf

Must Read

Related Articles