Menyambut Tahun Baru 2018, sekaligus memperingati ulang tahunnya yang jatuh tiap 1 Januari, designer tenun dan songket Anna Mariana mengundang sejumlah anak yatim dan kaum duafa untuk berdoa dan bershalawat bersama.
“Di samping itu kita juga coba memperkenalkan budaya Betawi kepada anak-anak. Ini jadi semacam edukasi tentang Betawi kepada mereka, baik dari sisi tarian, musik, makanan juga menenun. Kita buat panggung rumah Betawi kemudian ada jajanan Betawi, dari kerak telor, kue cubit, kue pancong, gulali, bir pletok, dan lain-lain. Semua itu agar bisa menghibur anak-anak yatim dan duafa!” ujar DR Hj. Anna Mariana SH. MH, MBA pada wartawan di kediamannya Puri Ampera (31/12/2017). Hadir malam itu sejumlah kalangan dari Badan Musawarah Betawi (Bamus), termasuk Ketua Bamus, Zainuddin, penyanyi Iis Soegianto dan sejumlah kerabat keluarga.
Menurut Anna dengan bertambahnya usia, ia merasa paling bersyukur dengan kondisi kesehatannya yang prima. “Karena dengan bekal kesehatan, In sha Allah, saya bisa mengejar cita-cita yang belum terlaksana. Agar saya bisa memberi manfaat bagi Indonesia.” ungkap isteri Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha, S.H., M.H., MSc ini.
Sepanjang tahun 2017 lalu, tenun dan songket Betawi karya Anna Mariana memang semakin memasyarakat. Kain handmade yang menggunakan motif Betawi dengan design mengadopsi icon ondel-ondel, kembang kelapa, ornamen gigi balang, dan lain-lain ini telah digunakan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat Lebaran Betawi pada Juli 2017.
Kemudian pada Desember 2017, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta isteri masing-masing, mendapat cindera mata berupa cukin dan selendang yang terbuat dari tenun dan songket Betawi, saat menerima gelar kehormatan Abang dan Mpok Betawi. “Saya berharap, karya yang saya ciptakan bisa terus dikenal dan dinikmati masyarakat Betawi khususnya, maupun masyarakat Indonesia pada umumnya!”
Untuk tahun 2018, Anna mengaku masih terus berjuang mengupayakan lahirnya Peringatan Hari Tenun sama halnya seperti peringatan untuk Hari Batik. “Semoga pada 2018, Pemerintah pusat mau memberi dukungan untuk ini, demi menjaga Tenun dan Songket sebagai aset warisan budaya bangsa,” katanya.
Menurut Anna, pada tahun 2018 banyak hal yang mesti dikerjakan. “Bersama Bamus, kami akan membuka workshop menenun yang ditempatkan di cagar budaya Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kami akan melatih kreativitas anak-anak putus sekolah di Jakarta dalam hal menenun. Ini bukan hanya akan meningkatkan keahlian, tapi juga memberi peluang kerja dan penghasilan,” tutur Anna yang yang juga memberi modal dalam bentuk peralatan menenun dan benang menenun. “Apapun bentuk hasil karya mereka akan saya beli kembali!” ujar Anna yang memiliki jutaan pengrajin dan anak asuh yang tersebar di seluruh nusantara.
Tahun 2018 juga akan menjadi tahun penuh tantangan berkarya buat Anna. Pada 25 Februari 2018, Anna akan memamerkan sejumlah karya tenun dan songket nusantara di ajang DC Fashion Week, Washington DC. Ia akan memperlihatkan 20 karya terbaru di sesi International Couture Collections, satu di antaranya berupa baju pengantin internasional yang keseluruhannya didesign dari tenun dan songket. “Designnya sudah jadi, kita sudah masuk dalam tahap pematangan karya!” ungkapnya.
Bagi Anna menggelar fashion show ke Amerika bukan sekadar gaya gayaan untuk pamer karya. Lebih penting lagi memperlihatkan kepada dunia tentang kekayaan budaya asli Indonesia yang tak ada duanya. “Harapan saya, karya designer yang mengangkat budaya lokal Indonesia semakin berkibar dan terus mengangkat nama Indonesia di kancah fashion dunia Internasional!”
Keberangkatan Anna Mariana ke Washington ini juga merupakan kerja sama dengan Indonesian Kids Performing Arts (IKPA), sebuah organisasi nirlaba yang independen dan peduli pada pendidikan anak-anak warga komunitas Indonesia yang tinggal di Washington. IKPA sepanjang dua hari (23 dan 24 Februari 2018) akan menggelar acara charity, bazar juga pagelaran kebudayaan.
Dan Anna Mariana juga mendapat kesempatan menggelar fashion show yang berbeda dan special. Di mana di dalamnya ada penampilan penyanyi dengan lagu daerah dan tarian daerah juga fashion show baju pengantin Nusantara berikut prosesi adat pernikahan.