simPati KickFest memasuki hari kedua (19/10/2013). Ajang pameran fashion yang diikuti sekitar 80 produk clothing lokal, dipadu pentas musik di empat panggung, berikut pameran jananan makanan itu, ramai dikunjungi warga Bandung. Meski hujan cukup deras mengguyur sejak sore hingga menjelang magrib, namun halangan itu sama sekali tak menyurutkan anthusias pengunjung memadari Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Dipati Ukur/Area Utara Lapangan Gasibu.
Di antara pengunjung terlihat Ridwan Kamil, Walikota Bandung yang baru. Ia hadir sebelum hujan turun deras di area venue. Ridwan Kamil dalam percakapan dengan Ade Andrieansyah, Ketua Kick (Kreative Independent Clothing Community), Reza Pamungkas Project Director Independent Network Indonesia dan Ryan LH General Manager simPATI KICKFEST INDONESIA menyebut, sudah saatnya ajang pameran clothing ini diadakan di luar negeri. āTahun depan bikinlah KickFest di Malaysia!ā katanya.
Ryan LH menyebut usulan Pak Wali kota sangat menantang untuk dieksekusi. āKalau menyelenggarakan di sini kan sudah pasti. Karena sudah tujuh tahun, kita bekerja seperti sedang menjalankan template. Mungkin, kita diharapkan keluar dari zona nyaman dan berupaya kerja lebih ekstra! Untuk ke Malaysia pasti urutan kerjanya akan lebih kompleks, ada regulasi tertentu yang harus kita pelajari lagi,ā katanya.
Sejak berdiri enam tahun lalu, KickFest Indonesia memang telah berkembang menjadi ajang pameran dan pertemuan bagi produsen clothing dari produk nasional dengan pembeli yang semakin cinta dengan produk negerinya sendiri. Ini sebuah langkah yang membanggakan. Jika dulu bangga mengenakan label luar negeri, kini masyarakat semakin sadar dan bangga menggunakan merek dari negerinya sendiri. Jika produk lokal ini dipamerkan dan dijaja ke luar negeri, seperti ide Ridwan Kamil, tentu akan semakin menaikkan imaje produksi nasional.
Lokasi Baru, Pengunjung Menurun
Kemarin atau hari pertama penyelenggaraan SimPati KickFest tercatat sekitar 10.000 pengunjung yang datang. Jumlah ini menyusut dibandingkan kegiatan yang sama tahun lalu, yang mencapai angka 18.000 orang di hari pertama, dan mencapai 109.000 orang sepanjang tiga hari penyelenggaraan.
āMemang dari sisi angka terjadi penurunan jumlah. Tapi jumlah ini masih kami anggap bagus. Karena kondisi ini venue baru, tentu banyak PR-nya. Beda dengan ketika kami selenggarakan di Gasibu,ā ungkap Ryan LH. āKami menargetkan jumlah pengunjung tahun ini sekitar 70.000 – 80.000. Dan diharapkan jumlah ini berbelanja semua.ā
Ryan menyebut sejak awal memilih lokasi ini untuk penyelenggaraan simPati KickFest, muncul beberapa hambatan dan banyak PR yang harus dikerjakan. Pertama, tempat ini dianggap brand sebagai kuburan kucing lantaran sepi. Dari sisi image, tempat dinas purbakala ini terasa kurang baik, karena kurang terawat, ditambah banyak premannya.
āPada akhirnya, kami mencoba bertemu dan berdialog dengan warga, paguyuban dari delapan RW, pedagang kaki lima yang biasa mangkal juga para preman. Setelah dijelaskan mereka mengerti. Malah, mereka minta untuk seterusnya kami mau mengelola tempat ini!ā Ryan menjelaskan.
Di luar soal itu, ada hambatan pula untuk pengunjung mendatangi tempat ini. Pertama, akses ke arah venue agak susah. Kemudian, lahan parkir tidak seluas di Gasibu. āNamun, pintu masuk di sini banyak, kami membangun tiga pintu. Jumlah loket juga diperbanyak jadi 24, tahun lalu cuma 12. Karena ukuran Monumen Perjuangan Rakyat ini memang lebih besar dibanding lapangan Gasibu.ā
Menggunakan lokasi baru, diperlukan beberapa penyesuaian. Misalnya, karena lokasi sangat dekat dengan pemukiman warga, jenis band yang diajak manggung sengaja dipilih yang memainkan musik tidak terlalu kenceng. Di luar soal itu, panitia yang sudah tujuh tahun berturut-turut menyelanggarakan ini, makin berfikir kreatif dalam melayani pengunjung.
āTahun ini kami membuat ruang khusus untuk menyusui bayi juga ruang bermain untuk anak,ā ujar Ryan. Ide ini lahir setelah melihat dari tahun ke tahun ada pengunjung yang loyal datang. āMungkin, di tahun pertama KickFest, mereka masih pacaran, dua tahun lalu sudah menikah, kini punya bayi. Terbukti, ruang menyusui bayi itu dipakai juga. Ini perkembangan yang kami anggap lucu,ā Ryan menutup percakapan. (XPOSEINDONESIA/NINI SUNNY FOTO: MUHAMAD IHSAN)