Jumat, Februari 21, 2025

Mercure Ancol Hotel: Pelopor Kelola Sampah Makanan, Kurangi Limbah, Hijaukan Lingkungan

Kecil Besar

Masalah serius sampah makanan di Indonesia telah mendorong Mercure Convention Center Ancol Hotel untuk mengambil langkah proaktif. Berdasarkan riset FAO, setiap orang Indonesia berpotensi membuang 300 kg makanan per tahun. Dalam upaya untuk mengelola limbah dengan lebih efektif, hotel ini bekerja sama dengan Sudin LHK Jakarta Utara.

Menurut data FAO, Indonesia adalah negara kedua terbesar dalam menghasilkan sampah makanan di dunia setelah Arab Saudi. Pulau Jawa, termasuk Jakarta, menjadi kontributor terbesar, dengan jumlah sampah makanan mencapai 21 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta sendiri menghasilkan 2,45 juta ton sampah makanan.

Mercure Ancol Hotel mengambil langkah kreatif dalam mengatasi masalah ini. Mereka tidak hanya menyelamatkan sisa makanan, tetapi juga mengubahnya menjadi peluang usaha yang berkelanjutan. Salah satu inisiatif utamanya adalah Bank Sampah ‘Food Cycle Farm‘, yang dipimpin oleh Bambang, Assistant Housekeeping Manager hotel.

Bank Sampah ini mengelola sampah basah seperti sayuran dan buah-buahan yang tidak terpakai menjadi pakan ternak melalui siklus pengembangbiakan Maggot selama 45 hari. Maggot yang dihasilkan tidak hanya digunakan sebagai pakan ayam atau ikan, tetapi juga diolah menjadi minyak maggot dan pupuk organik yang kaya nutrisi.

Rachmat Herry Kiswanto, Executive Assistant Manager (EAM) Mercure Convention Center Ancol Hotel, menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen Accor Group sebagai jaringan hotel ramah lingkungan dan Zero Plastics. Hotel berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi hotel-hotel lainnya.

Francisca Maria, Rooms Division Manager, dan Bagja S. Alam, selaku Marketing Communication Executive, keduanya menekankan komitmen hotel dalam menjalankan program-program ini dengan sebaik mungkin dan memastikan pesan-pesan penting terkait inovasi ini tersampaikan dengan jelas kepada masyarakat.

Kolaborasi ini juga membuka peluang untuk mendirikan Pusat Riset dan Pengembangan guna memanfaatkan sampah makanan atau organik yang dihasilkan oleh hotel dan restoran di sekitarnya. Pengembangbiakan larva Maggot yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masyarakat.

Selain manfaat ekologisnya, langkah ini juga memberikan kontribusi ekonomis yang signifikan. Dengan mengurangi penggunaan pakan ternak konvensional yang cenderung mahal dan kurang ramah lingkungan, serta memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi, hotel membantu menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.

Dengan demikian, Mercure Ancol Hotel dan Sudin LHK Jakarta Utara berharap menjadi pionir dalam pengelolaan sampah makanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Harapan mereka adalah bahwa langkah-langkah inovatif ini tidak hanya akan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat sekitar. XPOSEINDONESIA/Ihsan

More Picture

tim hotel mercure
Rachmat Herry Kiswanto Executive Assistant Manager (EAM) Mercure Convention Center Ancol Hotel, didampingi Francisca Maria Rooms Division Manager dan Bagja S. Alam selaku Marketing Communication Executive
Bank Sampah '<em>Food Cycle Farm</em>'
Bank Sampah ‘Food Cycle Farm
Bank Sampah '<em>Food Cycle Farm</em>'
Bank Sampah ‘Food Cycle Farm
Pengembangbiakan Larva Maggot selama 45 hari
Pengembangbiakan Larva Maggot selama 45 hari

Must Read

Related Articles