Menteri Kebudayaan Fadli Zon hadir dalam perayaan Cap Go Meh 2025/4723 HE di Vihara Amurva Bhumi, Karet, Jakarta Selatan, Selasa malam (11/2/2025).
Dalam acara tersebut, tampak pula hadir Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Supriadi, anggota DPRD Provinsi Jakarta, Kevin Wu dan Francine Widjojo, jajaran pengurus Vihara Amurva Bhumi, serta ratusan umat Buddha yang ikut merayakan perayaan tersebut.
Perayaan Cap Go Meh, yang biasa dikenal sebagai acara penutupan rangkaian perayaan Imlek, kali ini menonjolkan kekayaan budaya dan tradisi agama Buddha.
Berbagai acara dan ritual yang berlangsung di vihara tersebut menjadi simbol kedamaian, kebersamaan, dan keberagaman yang hidup di tengah-tengah masyarakat Jakarta.
Menteri Fadli Zon berkesempatan melakukan peninjauan langsung Vihara Amurva Bhumi, yang menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha, serta melihat secara langsung fasilitas yang ada.
Fadli Zon mengagumi keunikan vihara yang tidak dapat ditemukan di tempat lain, mulai dari lokasi vihara yang diapit gedung pencakar langit, serta nuansa khas yang dihadirkan tempat ibadah ini.
Fadli Zon menekankan pentingnya budaya yang terus hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia sebagai cerminan dari keberagaman yang telah ada sejak dulu hingga sekarang.
“Budaya yang terus hidup di masyarakat ini menunjukkan juga keberagaman kita sebagai masyarakat Indonesia dari dulu sampai sekarang,” ujar Fadli Zon.
Menurutnya, perayaan Cap Go Meh bukan sekadar acara keagamaan, tetapi juga merupakan sebuah festival rakyat yang mencerminkan berbagai elemen budaya Indonesia, seperti kebahagiaan, silaturahmi, dan keragaman kuliner.
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Supriadi, menyampaikan ucapan selamat kepada komunitas Tionghoa yang merayakan Cap Go Meh di Vihara Amurva Bhumi, Jakarta Selatan.
Supriadi menekankan bahwa perayaan Cap Go Meh bukan hanya dirayakan oleh umat Buddha, tetapi juga merupakan tradisi yang merangkul semua umat beragama, khususnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia.
“Cap Go Meh adalah perayaan yang tidak hanya dirayakan oleh umat beragama tertentu, tetapi juga oleh seluruh umat dari komunitas Tionghoa. Saya hari ini merasakan lezatnya lontong Cap Go Meh, dan semoga cita rasa ini akan terus dinikmati oleh masyarakat Indonesia,” ujar Supriadi. XPOSEINDONESIA – Foto: Sigit