Rabu, Oktober 1, 2025

Discus, Legenda Progresif Rock Indonesia Kembali di Synchronize Festival 2025”

Discus, band progresif rock legendaris Indonesia, siap kembali menyapa penggemar di Synchronize Festival pada 3 Oktober 2025 pukul 18.45 WIB di XYZ Stage, Gambir Expo Kemayoran, Jakarta.
Formasi saat ini: Iwan Hasan (gitar, komposer, otak kreatif), Fadhil Indra (keyboard, vokal utama, perkusi etnik dan elektronik), Nonnie Cindy (vokal utama), Krisma Prameswara (keyboard), Hayunaji (drum), Adi Darmawan (bass).
Additional: Dony Koeswinarno (sax, flute), Didiet Violin (violin), Yessi Kristianto (keyboard), Erl Pramudjia (gitar ritme).

Simbol Cakram Ide yang Berputar

Di tengah dominasi pop, dangdut, dan rock arus utama, Discus lahir di pertengahan 1990-an. Didirikan oleh Iwan Hasan bersama rekan-rekannya yang sama-sama mencintai progresif rock, jazz, dan musik klasik, mereka memilih nama Discus—simbol cakram ide yang berputar tanpa henti.

Sejak awal, mereka memadukan progresif rock dengan jazz, klasik, avant-garde, hingga gamelan Nusantara. Hasilnya: lagu-lagu panjang, penuh perubahan tempo, dan berbalut instrumen tradisional—identitas yang membuat Discus berbeda dari band manapun di Indonesia.

Album Debut yang Mendunia

Tahun 1999, Discus merilis album perdana 1st melalui label Italia Mellow Records untuk pasar internasional, serta Chico & Ira Productions di Indonesia. Album ini segera menuai pujian di Amerika, Eropa, hingga Amerika Latin.

Tracklist 1st (1999):

  1. Lamentation and Fantasia Gamelantronique
  2. Condissonance
  3. (Don’t Change Your) Nature
  4. Dialog
  5. Discutient (Part I–III)
  6. Discus

Majalah Prog-Resiste (Belgia) menobatkan 1st sebagai album progresif kelima terbaik dunia tahun itu. Kesuksesan ini membawa Discus ke ProgDay Festival 2000 (AS), tur di beberapa kota, dan Baja Prog Festival 2001 (Meksiko), di mana mereka sempat berkolaborasi dengan maestro gamelan I Gusti Kompiang Raka.

Kejayaan Album Kedua

Setelah dilirik banyak label internasional, Discus akhirnya bergabung dengan Musea Records (Prancis) dan merilis album kedua …tot Licht! (2003). Album berisi tujuh lagu ini menampilkan kompleksitas lebih matang dan berhasil terjual sekitar 20 ribu kopi—jumlah besar untuk genre progresif.

Tracklist …tot Licht! (2003):

  1. System Manipulation
  2. Dokter Komedi
  3. Anne (durasi 19 menit)
  4. For This Is the Man
  5. Verso Kartini
  6. Lamentation (remake)
  7. Into the Light

Di Indonesia, album ini diedarkan oleh Sony Music dan mengantarkan Discus meraih AMI Awards 2004 lewat lagu monumental “Anne” berdurasi 19 menit. Pencapaian ini dianggap luar biasa karena progresif rock nyaris tak pernah mendapat ruang di industri musik mainstream.

Tahun yang sama, majalah MTV Trax menobatkan mereka sebagai salah satu dari 25 musisi paling berpengaruh Indonesia, sejajar dengan legenda seperti Titiek Puspa dan Koes Plus.

Pengakuan lain datang dari Denny Sakrie, yang menempatkan 1st sebagai salah satu album jazz paling penting Indonesia. Sementara penulis Kanada Jerry Lucky mencatat Discus dalam Progressive Rock Handbook (2008)—menjadikannya satu-satunya band Indonesia dalam buku tersebut.

Menembus Panggung Internasional

Pada 2005, Discus tampil di Progsol Festival (Swiss) dan FreakShow (Jerman). Tahun 2009, mereka memenuhi undangan lama ke Zappanale Festival (Jerman), salah satu festival progresif paling prestisius di Eropa. Beberapa kesempatan bahkan menghadirkan kolaborasi unik, termasuk bersama Fadly (Padi).

Kejutan datang pada 2011. Delapan tahun setelah dirilis, album …tot Licht! justru melejit sebagai best seller all genre di Amazon Jepang. Tak lama berselang, sebuah band Jepang meng-cover lagu “System Manipulation” di YouTube—bukti pengaruh Discus menembus lintas generasi dan negara.

Vakum Panjang dan Reuni

Meski sempat reuni di @America Jakarta (2012), aktivitas Discus kemudian meredup. Iwan Hasan tetap aktif berkarya sebagai arranger dan produser untuk nama besar seperti Agnes Monica, Ungu, Kla Project, hingga eks-kibordis YES Rick Wakeman. Bahkan, Wakeman menjadi bintang tamu di rekaman ulang “Indonesia Maharddhika” karya Guruh Gipsy yang diaransemen ulang oleh Iwan.

Kabar besar datang pada Maret 2024, ketika label Jepang Disk Union merilis box set tiga CD berisi 1st (remastered), …tot Licht! (remastered), dan Live in Switzerland. Beberapa bulan kemudian, pada November 2024, Discus resmi comeback di panggung Ngayogjazz, Bantul, Yogyakarta, setelah vakum 10 tahun.

Synchronize 2025: Babak Baru

Kini, setahun setelah comeback, Discus kembali tampil di Synchronize Festival 2025. Kehadiran mereka bukan sekadar nostalgia, melainkan bukti bahwa progresif rock Indonesia tetap punya tempat di panggung besar.

Pertanyaan pun mengemuka: akankah Discus memperkenalkan karya baru setelah lebih dari satu dekade? Jawabannya akan terungkap di Gambir Expo, 3 Oktober mendatang.

Timeline Perjalanan Discus

  • Pertengahan 1990-an – Discus terbentuk di Jakarta oleh Iwan Hasan dkk.
  • 1999 – Album debut 1st rilis (Mellow Records/Chico & Ira). Masuk 5 besar album progresif dunia versi Prog-Resiste.
  • 2000 – Tampil di ProgDay Festival (AS).
  • 2001 – Tampil di Baja Prog Festival (Meksiko); kolaborasi dengan I Gusti Kompiang Raka.
  • 2003 – Album kedua …tot Licht! (Musea/Sony).
  • 2004 – Menang AMI Awards untuk lagu “Anne” (19 menit). MTV Trax nobatkan sebagai 25 musisi paling berpengaruh Indonesia.
  • 2005 – Panggung internasional: Progsol (Swiss) dan FreakShow (Jerman).
  • 2009 – Tampil di Zappanale Festival, Jerman.
  • 2011…tot Licht! jadi best seller Amazon Jepang; lagu “System Manipulation” di-cover band Jepang.
  • 2012 – Reuni di @America Jakarta.
  • 2014–2023 – Vakum panjang, Iwan Hasan aktif sebagai arranger/producer (Agnes Monica, Ungu, Kla Project, Rick Wakeman).
  • Maret 2024 – Rilis box set 3CD (Disk Union, Jepang).
  • Nov 2024 – Comeback di Ngayogjazz, Yogyakarta.
  • 3 Okt 2025 – Tampil di Synchronize Festival, Gambir Expo, Jakarta.XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dok. Discus
discus saat tour di jerman
discus saat tour di jerman
discus naik panggung di jerman
discus naik panggung di jerman
discus saat menggelar tur di jerman
discus saat menggelar tur di jerman
iwan hasan
iwan hasan
discus saat tour ke switzerland dengan fadly sebagai vokalis
discus saat tour ke switzerland dengan fadly sebagai vokalis

Must Read

Related Articles