Dalam kegiatan untuk pelajar ini, HaloPuan dan LKNU melakukan pendekatan yang sedikit berbeda. Siswa SMK Terpadu Ad-Dimyati diberi ruang untuk tampil. Mereka antara lain menampilkan drumband yang mengiringi qasidah “Ya Lal Wathon” dan kabaret, atau drama yang dipadukan dengan musik, nyanyian, dan tarian.
Selain itu, HaloPuan beberapa hari sebelumnya mengadakan lomba baca puisi melalui akun Instagram. Pemenang pertamanya, yakni Luthfiah Az-Zahra, kemudian tampil membacakan pusi bertema masa depan bangsa bergantung kepada generasi yang bebas stunting.
Dalam penyuluhan, Novia Putri Rahmawati dari Bidang Pengabdian Masyarakat LKNU Jawa Barat juga lebih banyak menyampaikan pengetahuan tentang bagaimana remaja menyadari tanda kedewasaan dan menjaga kesehatan organ reproduksi. Dokter Novia juga memberi tips-tips bagaimana pelajar meningkatkan kualitas asupan gizi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, air, mineral, dan vitamin secara seimbang sehari-harinya.
Dalam acara ini, setelah menjelaskan manfaat bubuk daun kelor, relawan HaloPuan, Muhammad Chotim, memeragakan cara sederhana dalam mengekstraksi bubuk dari daun kelor yang telah dikeringkan. Perwakilan guru lalu menyajikan sejumlah panganan yang dibuat dari bubuk daun kelor, seperti puding kelor dan sirup kelor.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap adik-adik pelajar bisa memperoleh pengetahuan yang bermanfaat bagi masa depan kehidupan mereka, masa depan keturunan mereka, dan tentu saja masa depan bangsa dan umat ini,” kata Poppy Astari, koordinator HaloPuan. XPOSEINDONESIA Foto : Dudut Suhendra Putra