
Minggu, 15 Mei 2021, suasana meriah penuh gelak tawa memenuhi ruangan Restro Crito Kulo Café di Kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Hampir semua tamu mengenakan t-shrit warna merah menyala dengan tulisan putih di belakangnya “Swara Maharddhika”.
Ini memang acara halal bihalal Swara Mahaddhika sekaligus peringatan hari lahir ke 45.
“Kami sengaja mewajibkan tamu mengenakan t-shirt warna merah. Kalau nggak pakai bisa beli di sini. Kami juga menjual t-shirtnya,” ungkap Ketua Panitia Mas Sri Yanto, di pintu masuk registasi.
Sayang, kemudian hujan mendadak muncul di tengah acara yang justru sedang seru-serunya berlangsung.
Namun para pengisi acara nampaknya pantang mundur dari panggung. Para alumni SM terus menari di bawah hujan.
Bahkan fashion show karya Djawa Benny Adrianto dan Aie Syarif 1965 tetap berjalan di bawah hujan yang semakin deras.
Salut pada kegigihan panitia dan pengisi acara, yang tak kendor semangat, meski gangguan juga muncul dari listrik yang bolak balik padam. Dan membuat penampilan Three Lady’s Band (Happy Pretty, Merry Fauzia, Kemad, Devian, Randy Anwar) juga bolak balik terhenti secara mendadak.
SM Penjaga Warisan Budaya
Swara Mahaddhika atau SM di awal lahirnya adalah kelompok grup vokal dari beberapa SMA yang diresmikan pada 1977. Kelompok perkumpulan seni remaja ini pendiriannya dicetuskan oleh Guruh Soekarno Putra
“Sedari awal didirikan, Mas Guruh berniat mengeksplorasi bakat seni remaja sekaligus untuk menghargai dan mencintai Indonesia melalui seni tradisi, terutama di bidang musik dan tari,”ungkap Ayik Soegeng, design grafis senior yang bergabung bahkan sebelum SM lahir.
“Saya sudah diminta Mas Guruh membuat design cover untuk album Guruh Gipsy, sekitar tahun 1975,” kata Ayik lagi
Sepanjang berdiri, SM telah melahirkan berbagai angkatan, hingga angkatan ke 12. SM juga telah membesarkan sejumlah nama di dunia tari dan musik seperti, Ati Ganda, Denny Malik, Titi DJ, Memes, Marissa Haque, Soraya Haque, Andri Sentanu, Nana Krit, Aie Syarif dan lain-lain.
“Saya belajar banyak hal dari SM, bukan semata-mata tari. Namun juga segala bentuk aktivitas mulai dari persiapan hingga pertunjukan,” ujar Aie Syarif yang bertindak sebagai Master of Ceremony hari itu.
Aie mengakui gemblengan disiplin di SM, telah membentuk dirinya hingga ia ternama sebagai perancang busana dengan label atas namanya sendiri Aie Syarif 165.
Para alumi SM, menurut Aie masih sering berkumpul dan guyup. Tetapi, SM tidak melakukan rekrutmen anggota baru.
“Sebetulnya, kami sempat mengumpulkan anak-anak dari anggota Alumni SM untuk latihan tari, dan membuat pertunjukan di kalangan sendiri!” ungkap Aie.
Dan impian yang masih ingin dilakukan Paguyuban Alumi SM ini adalah melakukan beragam charity.
“Baik untuk kepentingan kalangan paguyuban alumin SM, mapun kepentingan dunia kesenian Indonesia. Kami akan setia berkarya di situ!” ungkap Aie menutup percakapan. XPOSEINDONESIA Teks dan Foto Nini Sunny