
Di hari kedua penyelenggaraan “The 5th Umrah, Hajj International Tourism Fair”, (Middle East Tourism, Umrah & Hajj), (13/12) bukan hanya para buyers dari Indonesia yang mencari peluang mendapatkan bermacam jasa pariwisata, seperti Perhotelan, Transportasi, Catering, dan Perjalanan Wisata dari para seller yang membuka stand. Namun justru juga para calon seller.
Satu di antaranya adalah Royal Holidays, sebuah jasa pariwisata dan hotel bermarkas di Mekah yang dipimpin Abu Meshari. Mereka datang ke acara ini baru sebagai pemantau. “Tahun depan, kami harus membuka stand di acara ini. Ini tempat yang tepat untuk mempromosikan produk kami kepada calon jemaah umrah dan haji Indonesia,” ungkap Abu Meshari dalam bahasa Arab melalui penerjemahnya.
Sebelum Closing Ceremony Fadly “Padi” dan Musikimia naik panggung dengan lagu “Insya Allah”. Kehadiran Fadly atas sponsor Zam Zam Pullman Hotel itu menarik perhatian pengunjung dan peserta pameran. Meski hanya tampil dengan menggunakan gitar akustik, Fadly yangs sederhana itu tetap memukau.
Terlebih Aldy, penyiar sebuah radio di Bandung yang menjadi MC menodong Fadly menambah repertoar, dengan lagu “Semua Tak Sama” sebuah lagu indah milik Padi, plus satu shalawat pesanan petinggi dari Accor Hotel Mr Mustofah; Maka Fadly pun melantunkannya shalawat itu dengan suara “tergetar diikuti penonton yang hadir …“Ya Nabi…Salam Alayka, Ya Rasul Salam Alayka..Ya Habib Salam Alaykan, Sholawatullah Alayka…”
Saat Closing Ceremony, Ali Alatas selaku CEO PT Traga Prima Acara penyelenggara acara ini mengundang peserta pameran untuk menyampaikan kesan mereka. Rata-rata menyatakan puas dengan pameran yang berlangsung dua hari itu. Seperti kata Ibrahim wakil dari Hilton Hotel, “Thanks to Mr. Ali and his team for the hospitality and the good work. Hilton Hotel bangga bisa bergabung dalam acara ini. Semoga kita bisa berjumpa lagi di tahun depan!”
Ali Alatas bersyukur penyelenggarakan “The 5th Umrah, Hajj International Tourism Fair”, (Middle East Tourism, Umrah & Hajj) berjalan sesuai rencana. Berikut petikan wawancara XposeIndonesia dengan beliau :
Pameran The 5th Umrah, Hajj International Tourism Fair menjadi kegiatan yang bermanfaat buat bisnis peserta pameran dari Timur Tengah ini. Apakah ini sesuai target?
Alhamdulillah. Sesuai target.
Sebetulnya targetkan Anda berapa peserta?
Alhamdulilah target kami tetap. Sekitar enam puluh perusahan. Dan sebetulnya ada (peserta) yang terpaksa ditolak. Kenapa? Karena ruangan (pameran) tidak cukup. Jadi ya tiap tahun pameran ini hanya akan sebesar ini. Kita tidak mencari lebih.
Kenapa?
Karena kemampuan kita memang segitu. Kita tidak ingin membuat lebih lebar. Karena nanti servicenya akan lebih besar. Nanti malah muncul kesalahan yang lebih besar lagi. Tapi kalau seperti sekarang, masih under control kami .
Banyak tamu dari Timur Tengah yang datang hanya sebagai peninjau, untuk kemudian berharap tahun depan bisa membuka stand di sini?
Alhamdulilah. Memang banyak yang sudah mendaftar untuk (ikut) tahun depan. Bahkan hampir semua peserta pameran tahun ini sudah mendaftar. Beberapa perusahan baru dari Timur Tengah memang ingin bergabung.
Ini pameran yang kelima yang Anda selenggarakan, apakah ada perbedaan dengan yang pertama?
Ya. Betul beda. Sangat berbeda. Pertama kali kita hanya membuat 30 stand. Yang kedua hanya 45 stand. Kemudian yang ketiga, keempat dan ke lima sudah 60 stand.
Bagaimana cara mempromosikan acara ini ke peserta dari Timur tengah itu?
Mereka anggota perusahaan jasa Haji & Umrah dari Timur Tengah yang sebetulnya memerlukan pameran ini dibuat di Indonesia juga Malaysia. Hubungan kita yang baik dengan HIMPUH, AMPHURI dan ASPURINDO, di mana saya juga duduk di dalamnya, mendukung kegiatan ini diselenggarakan. Dan pameran ini B to B, bukan B to C, jadi anggota perusahaan umrah dan haji di sini semua memang memerlukan ajang ini.
Untuk menjadi peserta pameran apakah ada klasifikasi usaha, misalnya untuk Hotel harus berbintang lima?
Tidak. Ini sebuah pameran yang terbuka untuk semua jenis usaha pariwisata. Dari hotel, transportation, catering dan penerjemah. Karena perusahan Umrah dan Haji di sini juga memerlukan semua jasa itu, termasuk dengan kelas hotel berbintang tiga, empat dan lima.
Karena para agen perjalanan Indonesia juga menjual paket Umrah dan Haji dalam kemasan beragam. Ada paket yang untuk lima bintang, empat dan tiga bintang. Di high season biasanya mereka menurunkan kelas hotel, karena harga di sana sendiri sudah dua kali lipat. Ini perlu strategi tertentu dalam merekrut umat. Jadi hotel berbintang tiga dan empat tetap dibutuhkan,
Ini kelihatannya sebuah bisnis yang tidak pernah mati?
Ya. Betul. Kegiatan penyelenggaraan haji dan umroh ini akan terus ada, sepanjang umat ada.
Perusahaan Anda sudah berdiri berapa tahun?
Sebetulnya saya bekerja sama dengan satu perusahaan di Indonesia sudah 4 tahun. Kemudian kami pakai perusahaan baru, dengan sistem baru dengan special design seperti yang sekarang kita lihat. Sebelumnya standard. Standnya semuanya standard. Tapi pas lima tahun terakhir, baru kami mulai dengan special design ini.
Ada complaint dan masukan dari peserta?
Pasti ada masukan. Masukan yang bagus akan kita coba lakukan di tahun depan. Misalnya beberapa usulan untuk acara opening ceremony, kemudian mereka juga minta tambah stand-stand. Saya akan pelajari, karena saya tidak berani kalau diperbesar lebih dari 60 stand.
Buat kita 60 stand itu sudah cukup. Karena pekerjaan kita penyelenggaraan Haji dan Umroh, bukan mengejar untung besar. Semua orang mau untung, Tapi karena ini berhubungan dengan ibadah, kita tidak mencari untung yang besar. Yang penting ada pemasukan, para peserta pameran berhasil dan happy, para penyelenggara haji dan umrah di Indonesia bisa mendapatkan yang mereka cari. Itu tujuan kita mengadakan pameran.
Tahun depan acara ini akan diadakan di bulan November jugakah?
Tidak. kita akan mengadakan kegiatan ini mengikuti tanggal Arab, di pertengahan Muharam atau awal bulan Shafar. XPOSEINDONESIA/Nini Sunny. Foto Dudut Suhendra Putra, Ibonk
More Picture