Jumat, Oktober 17, 2025

“Samsara” Karya Garin Nugroho Raih Tiga Nominasi di Asia Pacific Screen Awards 2025

Film garapan sutradara kenamaan Indonesia Garin Nugroho, berjudul Samsara, kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Film yang mengangkat kisah berlatar budaya dan spiritualitas Bali ini berhasil meraih tiga nominasi bergengsi di Asia Pacific Screen Awards (APSA) ke-18, yang akan digelar pada 27 November mendatang di Gold Coast, Australia.

Produser film Samsara, Gita Fara, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari perjalanan panjang film tersebut di berbagai festival dunia.

Samsara sudah melalui perjalanan panjang ke berbagai festival dan tempat pemutaran. Mendapat nominasi di Asia Pacific Screen Awards adalah pencapaian tersendiri yang kami syukuri. Terima kasih atas apresiasinya untuk film ini, semoga semakin banyak penonton yang bisa menikmati Samsara,” ujar Gita dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (17/10).

Menjadi film dengan nominasi terbanyak tahun ini, Samsara memimpin dengan tiga kategori penting, Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Garin Nugroho dan Penata Kamera Terbaik untuk Batara Goempar

Menilai Keunggulan Sinematik

Didirikan pada 2007 oleh Pemerintah Negara Bagian Queensland, Asia Pacific Screen Awards dikenal sebagai “Oscar Asia-Pasifik” karena menilai film berdasarkan keunggulan sinematik dan representasi budaya asal. Tahun ini, 33 film dari 24 negara dan kawasan berkompetisi di berbagai kategori, termasuk karya dari sutradara ternama seperti Jafar Panahi (It Was Just an Accident, Iran), Lav Diaz (Magellan, Filipina), Cai Shangjun (The Sun Rises on Us All, Tiongkok), dan Sho Miyake (Two Seasons, Two Strangers, Jepang).

Film Samsara sendiri merupakan film bisu yang diproduksi oleh Cineria Films bekerja sama dengan Esplanade – Theatres on The Bay, Lynx Films, United Communications, dan SilurBarong. Film ini dibintangi oleh Aryo Bayu, Juliet Widyasari Burnett, dan Gus Bang Sada.

Mengisahkan kehidupan seorang pria miskin di Bali tahun 1930-an yang menempuh jalan mistis demi cinta dan kekayaan, Samsara menggali tema tentang ambisi, kutukan, dan karma dalam konteks budaya dan spiritualitas Bali.

Karya ini juga menjadi wujud kolaborasi lintas disiplin antara Garin Nugroho dan sejumlah seniman ternama, termasuk koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani, maestro tari I Ketut Arini, seniman Cok Sawitri, Aryani Willems, Valentine Payen-Wicaksono, serta penari Komunitas Bumi Bajra, Bali. Musik film ini digarap oleh komposer Wayan Sudirana bersama Gamelan Yuganada dan Kasimyn dari duo elektronik eksperimental Gabber Modus Operandi.

Must Read

Related Articles