Grup Tari Gema Citra Nusantara Memenangkan Grand Prix “Lucille Amstrong Trophy” Pada 70th Llangollen International Musical Eisteddfod

- Advertisement -

Kegiatan Karnaval merupakan acara yang sangat dinantikan oleh masyarakat Inggris dan wisatawan, yang mana mereka berbondong-bondong menuju Wales untuk menyaksikan acara rutin yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Wales ini. Indonesia, tentu saja turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan menampilkan kemegahan kostum bertemakan “Indonesia Extravaganza”. Kostum yang merupakan pengembangan dari Ondel-ondel Betawi ini dikolaborasikan dengan pengaruh budaya Cina sehingga menjadikannya sangat memukau membuat banyak masyarakat Inggris dan para wisatawan bahkan ikut menari bersama.

Masing-masing kategori lomba di Llangollen International Musical Eisteddfod 2016 memperebutkan Juara 1, Juara 2 dan Juara 3, serta penghargaan tertinggi Grand Prix berhadiah trophy Luciano Pavarotti untuk musik dan trophy Grand Prix Lucille Armstrong buat tari.

Prestasi yang dicapai GCN .

Hasil yang dicapai di tahun ini merupakan prestasi gemilang untuk Indonesia dimana di tahun ke 70 Indonesia bisa meraih Grand Prix . Indonesia, yang diwakili oleh sanggar tari Gema Citra Nusantara, bahkan juga memenangkan kompetisi lainnya seperti : Juara 1 untuk Kategori “Traditional Folk Dance”, Juara 2 untuk Kategori “Open Floor Dance”, Juara 2 untuk Kategori “Choreographed/Stylized Dance, Juara 3 untuk kategori “Cultural Showcase. Kesemuanya bisa dilihat di http://international-eisteddfod.co.uk/category/results

- Advertisement -

Ahmet Luleci, salah seorang koreografer ternama sekaligus sebagai salah satu Dewan Juri dari Turki mengatakan, ”pertunjukan Indonesia sangat luar biasa, kuat, dan para penari bisa menarikannya dengan handal sehingga sulit ditemukan kesalahan-kesalahan. Kesemua itu bisa berhasil tentu saja bersumber dari bagaimana “Guru/Pelatih” bisa memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya”.

Sementara itu, Mira Arismunandar sebagai pelatih dan penata gerak mengatakan, “Tim GCN yang terdiri dari 15 orang penari ini harus bisa memainkan peran, tidak hanya sebagai penari tetapi juga sebagai pemusik karena mereka juga memainkan talempong, dol, akordion dan kecrek/tamborin”. Mira menambahkan, “tantangan untuk mengikuti lomba tahun ini lebih berat tetapi lebih maksimal. Alhamdulillaah…. apa yang kami upayakan sejak awal tahun memperoleh hasil yang memuaskan.. Jerih payah penari pun terbayarkan.. Sekarang bagaimana kita bisa mempertahankannya.. Itu adalah tantangan kami selanjutnya, untuk tetap terus melakukan yang terbaik dan jangan merasa cepat puas dan menyerah”.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -