
“Festival Film Wartawan bukan milik satu profesi saja. Kami ingin siapa pun merasa memiliki ruang untuk berkontribusi, bahkan dari sisi visual,” ujar Benny Benke, Ketua Panitia Festival Film Wartawan (FFW) 2025, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (17/7).
Pernyataan tersebut menjadi pembuka dari sebuah ajakan terbuka kepada publik: untuk ikut ambil bagian dalam Lomba Desain Logo FFW 2025.
Melalui kompetisi ini, panitia FFW 2025 membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk menciptakan logo resmi festival, yang akan menjadi identitas visual dalam seluruh rangkaian acara.
Benny menegaskan bahwa logo yang dicari bukan hanya karya yang menarik secara bentuk dan warna, melainkan juga mengandung makna yang mencerminkan semangat FFW itu sendiri.
“Kami mencari logo yang mampu bercerita tentang jurnalisme, independensi suara wartawan, serta cinta dan kritik terhadap sinema Indonesia yang berkembang pesat. Logo ini nantinya akan menjadi wajah utama festival: dari panggung hingga publikasi resmi,” jelasnya.
Panitia menekankan bahwa orisinalitas adalah hal mutlak. Setiap karya harus merupakan hasil ide dan pengerjaan sendiri, tanpa menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan bebas dari unsur plagiarisme.
Lebih dari sekadar menggambar, peserta juga diwajibkan menyertakan narasi konsep yang menjelaskan filosofi di balik desain mereka. Hal ini menjadi bagian penting dalam penilaian, karena panitia ingin karya visual yang mampu “berbicara”.
“Kami tidak membatasi peserta. Siapa pun boleh ikut—baik individu maupun kelompok, profesional maupun pemula,” tambah Benny.
Adapun ketentuan teknis yang ditetapkan panitia antara lain:
- Format karya: digital, dalam bentuk PNG atau JPEG beresolusi tinggi.
- Pengiriman karya: melalui Google Drive.
- Penamaan file: Nama Pembuat_Judul Logo.
- Gaya dan warna: bebas, selama tidak mengandung unsur SARA, pornografi, atau muatan politik.
Lomba ini dibuka mulai 17 Juli hingga 31 Juli 2025, dengan pengumuman pemenang dijadwalkan pada 6 Agustus 2025. Total hadiah sebesar Rp15 juta disediakan panitia, yang terbagi menjadi Rp12 juta untuk pemenang utama pilihan juri dan Rp3 juta untuk pemenang favorit versi publik.
“Logo terpilih akan digunakan sebagai identitas visual resmi FFW 2025. Ia akan tampil di berbagai media, termasuk panggung acara, backdrop, katalog, poster, hingga piala penghargaan,” ujar Benny.
Melalui lomba ini, Festival Film Wartawan ingin membuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi publik—tidak hanya melalui apresiasi film, tetapi juga melalui kontribusi kreatif dari dunia desain.
“Siapa tahu, logo yang Anda buat akan menjadi latar panggung saat sineas terbaik Indonesia berdiri menerima penghargaan. Inilah momen di mana seni visual dan jurnalisme bersatu,” pungkas Benny.
FFW 2025 kini mulai bergerak, dan denyut semangatnya sudah terasa—bukan dari layar bioskop, melainkan dari garis sketsa dan piksel-piksel digital yang kelak membentuk wajah sebuah festival. XPOSEINDONESIA/NS Foto Dokumentasi FFW 2025