Nabila Tribin menutup tahun 2025 dengan kejutan manis: namanya kembali dipanggil ke panggung AMI Awards sebagai pemenang Artis Keroncong Stambul/Langgam/Asli Terbaik. Lebih dari 13 tahun sejak terakhir kali memegang trofi AMI, ia mengaku tidak menduga akan kembali bersaing di kategori dewasa. “Masuk nominasi saja sudah bikin saya terharu,” ujarnya. “Apalagi ternyata menang.”
Penghargaan ini terasa semakin personal karena datang lewat lagu “Keroncong Rangkaian Mutiara” ciptaan Budiman B.J.—lagu pertama yang pernah ia pelajari saat masih remaja. “Saya pernah bawakan lagu ini sekitar 14–15 tahun lalu, tapi belum pernah direkam. Rasanya seperti kembali ke halaman pertama hidup saya sebagai penyanyi keroncong,” kata Nabila mengenang.
Namun membawakan lagu tersebut bukan tugas mudah. “Rangkaian Mutiara” dikenal rumit dan selama ini lebih sering dinyanyikan di panggung lomba. Tanpa rekaman rujukan, Nabila menelaah versi-versi lama dari para penyanyi senior. Dalam proses itu, ia banyak dibimbing oleh musisi keroncong Koko Thole. “Saya minta Nabila mengikuti notasi asli Budiman B.J. tanpa mengubah apa pun,” tutur Koko Thole. “Lagu ini memang sulit, tapi justru cocok dengan warna suaranya.”
Koko Thole sendiri merayakan kemenangan ini dengan kebanggaan tersendiri. Ia tengah menjalankan misi pribadi menghidupkan kembali karya keroncong klasik yang belum pernah direkam. “Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ujarnya. “Saya senang ada anak muda yang mau menyelami keroncong asli. Itu memberi harapan.”
Sekalipun begitu, ia menyadari kondisi industri tidak mudah. Ruang siar untuk keroncong semakin sempit dan minat publik menurun. “Di TV saja, tinggal TVRI yang sesekali tayangin keroncong,” katanya. “Tapi saya percaya pakem keroncong ini kuat. Dia bagian dari identitas kita.”
Nabila dan Koko Thole sama-sama menitipkan pesan untuk generasi muda. Nabila menekankan bahwa keroncong bukan genre yang statis. “Keroncong bisa berkembang. Anak muda bisa bikin bentuk baru tanpa meninggalkan akarnya,” katanya. Sementara Koko Thole merangkumnya dengan ajakan sederhana: “Keroncong itu indah dan asyik. Ayo belajar keroncong. Jangan pernah bosan mencintai musik Indonesia.”
Soal langkah ke depan, Nabila tidak ingin terburu-buru. Ia masih mempertimbangkan dunia musikal dan menjaga keinginan untuk melanjutkan pendidikan. “Saya ingin tetap berkarya, apa pun jalannya,” ucapnya. “Semoga bisa terus berkontribusi untuk musik Indonesia.” XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi Pribadi dan Instagram




