Semua Situs Budaya Wajib Punya Sistem Penanggulangan Bencana

- Advertisement -
- Advertisement -

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Windu Nuryanti mewajibkan seluruh situs cagar budaya memiliki sistem penanggulangan bencana.”Semua situs cagar budaya yang dikunjungi masyarakat wajib memiliki sistem penanggulangan, evakuasi bencana, dan titik kumpul,” kata Windu Nuryanti di Yogyakarta, Kamis, 20 Februaru 2014.

Menurut Windu, hingga saat ini seluruh situs cagar budaya belum memiliki sistem penanggulangan bencana, kecuali Candi Borobudur. Windu menargetkan pada 2014 seluruh cagar budaya dapat menerapkan sistem penanggulangan itu.

“Untuk mendukungnya, pada pertengahan Maret nanti akan kami adakan workshop bagi seluruh pengelola cagar budaya. Biayanya akan dianggarkan dari Kemdikbud,” kata Windu.

- Advertisement -

Sebelumnya, berkaitan dengan hal itu, pemerintah melalui Kemdikbud memang telah melakukan evaluasi serta mengkaji urgensi mitigasi bencana di area situs cagar budaya.

Baca Juga :  Royal Wedding Keraton Yogya Diliput Media Barat

“Jadi nanti,  pengunjung yang membeli tiket, sebelum masuk bisa diberikan semacam peta untuk mengetahui titik-titik kumpul ketika terjadi bencana,” katanya.

Menurut Windu, dampak kerugian situs cagar budaya akibat hujan abu Gunung Kelud belum diketahui secara pasti. Namun, ia memperkirakan total keseluruhan bisa mencapai Rp1 miliar per hari.

- Advertisement -
Menyalin

Kerugian itu, menurut dia, lebih banyak terdampak pada candi-candi di Jawa Timur, yaitu sebanyak 30 candi dalam kategori paling parah.

“Jawa Timur memiliki banyak candi, namun juga memiliki banyak gunung api,” katanya. XPOSEINDONESIA Sumber : ANTARA

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -