Indra Utami Tamsir : Bertempur Sendirian untuk Keroncong Langgam Jawa

- Advertisement -

Memasuki  industri rekaman musik keroncong langgam Jawa yang non profit, seperti menguak belantara hutan, tanpa teman.  Dan wajib berjuang sendirian.  

Itulah  yang dirasakan Indra Utami Tamsir atau biasa dipanggil Mbak IUT. Ia adalah penyanyi kerongcong langgam Jawa sekaligus penerima predikat  ‘Penyanyi Keroncong Terbaik’ AMI Award  2013, lewat album ‘Nggayuh Katresnan’

ā€œSejak 15 tahun lalu, saya memasuki industri rekaman keroncong secara indie, yang semuanya saya biaya sendiri!ā€ ucap  IUT dalam wawancara Instagram Live via akun @bensleo52

- Advertisement -

ā€œBeruntung, saya memiliki beberapa bisnis  yang  bisa diupayakan untuk menyokong  pembiayaan rekaman saya,ā€ kata  perempuan  ayu  yang sudah merilis  empat album : ā€œPengantin Agungā€ (2012), ā€œNggayuh Katresnanā€ (2013), ā€œWanitaā€ (2016) dan ā€œMustika Indonesiaā€ (2018)

IUT  yang berbintang Cancer ini mengaku semua itu dilakukannya, karena ia merasa bahagia  saat menyanyi keroncong.  ā€œMungkin karena keroncong sudah menjadi bagian dari nafas  saya.  Maka, tidak ada kata sulit  untuk mengerjakannya!ā€™

Selain membiayai produksi album, IUT juga mendirikan Dewanggo Nuswantoro,  band pengiring untuk ia bernyanyi.

- Advertisement -

ā€œAwalnya, saya perlu band untuk pengiring latihan. Belakangan, mereka juga menemani saya show  dan  tour ke   9 daerah  beberapa waktu lalu,ā€ kata Ibu dari Tara (26) , Galuh (21) dan Intan (16) yang juga  tertarik dengan musik ini.

Tartantang  Meregenerasi Keroncong

Di Industri musik keroncong, apalagi khusus langam Jawa,  memang sedikit sekali nama penyanyi wanita yang meraih popularitas nasional.  

Satu di antaranya Waljinah, yang mendapat julukan Ratu Keroncong dan  mempopulerkan ā€œWalang Kekekā€ .  IUT sendiri ada beberapa generasi di bawah Waljinah yang berkarir sejak  tahun 1958. IUT bisa disebut sebagai The Next Waljinah

Menurut IUT, penyanyi keroncong yang  mengambil specialisasi langgam Jawa memang terasa lambat berkembang.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -