Sebuah Pesan Personal Todung Pandjaitan yang belum Terpublish

- Advertisement -

Todung Pandjaitan wafat. Pemain Bass ternama, pencetus ide sekaligus Pemimpin  Gladiresik Musik Lab (GML) itu menghembuskan nafas terakhir, pada 11 April 2021, pukul 09.57  di RS  Medistra Jakarta.

Tanggal kepergian Todung ini hanya berbeda dua bulan dari waktu meninggal sang Ibunda Todung :  Dra, Ostina Emanuel Pandjaitan boro Nasution SS, M. HUM. (Ibu OE), 11 Februari 2021.

Todung sendiri adalah putera bungsu, dari Ibu OE dan Bujonggir Bolitan Samuel Pandjaitan.  Dan siapapun yang mengenal dekat Todung, pasti mengetahui betapa dekat  dan akrabnya hubungan Todung dengan sang Ibu.  

- Advertisement -

Dalam buku  Berpikir Lurus, Berhati Tulus, Ibu OE mengungkap,  bahwa ia memiliki rasa bangga  yang sama kepada semua puteranya;   Tanoa, Bukti dan Ilham yang terjun memegang kendali perusahaan keluarga di PT Agung Concern Holding. Dan  tentu si bungsu Todung  Pandjaitan yang hanya konsen bermain musik.

 â€œTodung memang lain dari kecil.  Raportnya merah bukan karena ia bodoh, tapi  cara mengajar gurunya tidak sesuai dengan bakat di anak. Buktinya hasil test psikologi memperlihatkan kemampuan  yang mengagumkan. Buat apa saya paksakan   Todung masuk mengendalikan perusahaan keluarga?’ begitu kata sang Ibu.

Berkarir untuk Pendidikan Musik Indonesia

Pengertian yang besar dari sang Ibu pula, yang membuat Todung yang lahir di Jakarta, Indonesia, pada 24 September 1958  itu kemudian  bisa mengambil kuliah di Dick Grove School Of Music, Los Angeles 1989,  untuk spesialisasi Bass Instruction Programme. 

- Advertisement -

Di tengah masa belajar musik di Amerika,  Todung juga mengambil kuliah dan meraih gelar sarjana Disain Grafis di Woodbury University di Los Angeles 1988.

Sepulang dari  AS, Todung  menjelma bukan hanya sebagai pemain musik, tapi juga serius memasuki industri musik, dengan mendirikan perusahaan manajemen artis yang pertama di Indonesia,  bernama ARCI (Art Circle Network/ PT Jaringan Lingkar  Seni.

Dengan bendera ARCI pula, ia melakukan produksi rekaman, serta berbagai kegiatan menyangkut musik. Dan memproduksi master album solo Indra Lesmana yang pertama  Tragedi pada tahun 1980-an.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -