Selasa, Desember 30, 2025

Demokrasi Data Musik Indonesia, Mantra Digital Berdayakan Musisi Independen dan Pencipta Lagu

JAKARTA – Di balik gemerlap panggung besar, terdapat ribuan musisi independen dan komposer di berbagai daerah yang sering kali terpinggirkan dalam pusaran arus royalti. Ketiadaan akses terhadap data penggunaan karya membuat posisi tawar mereka lemah di hadapan industri.

Menjawab tantangan tersebut, Mantra Digital hadir membawa semangat inklusivitas. Platform ini dirancang bukan hanya untuk melayani nama-nama besar di industri musik, tetapi juga untuk memberikan perlindungan dan kejelasan bagi seluruh pelaku kreatif tanpa terkecuali.

Selaku founder Mantra Digital, Piyu mengajak seluruh elemen industri untuk berani beralih menuju sistem yang lebih terbuka dan terukur. “Masalah terbesar industri musik kita bukan pada talenta, tetapi pada sistem.

Sebagai bentuk implementasi perdana dari visi transparansi yang diusung, platform ini menjalin kemitraan strategis dengan label legendaris PT Handhindra Jeka atau yang lebih dikenal sebagai JK Records. “Musisi terlalu lama berjalan tanpa visibilitas data atas karyanya sendiri. Mantra Digital hadir untuk mengembalikan kendali informasi itu kepada pemilik hak, secara terbuka, terukur, dan adil,” tegasnya kembali.

Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan oleh sistem ini adalah kemampuannya dalam menyediakan riwayat penggunaan karya yang dapat ditelusuri secara mendalam. Bagi seorang komposer daerah, memiliki catatan yang rapi tentang kepemilikan dan riwayat pemanfaatan lagunya adalah sebuah bentuk pengakuan kedaulatan.

Piyu (Ist)

Lewat Mantra Digital, setiap pencipta lagu dapat berdiri sejajar dengan pemain besar lainnya karena mereka berpijak pada data yang sama. Hal ini menciptakan sebuah iklim persaingan yang lebih sehat, di mana penghargaan diberikan berdasarkan fakta data, bukan sekadar relasi personal yang subjektif.

Perubahan cara pandang ini sangat krusial bagi masa depan ekonomi kreatif di Indonesia. Ketika data menjadi aset yang transparan, sinkronisasi kebijakan antara pelaku industri dengan pemerintah akan jauh lebih mudah dilakukan. Mantra Digital berfungsi sebagai infrastruktur netral yang memfasilitasi perlindungan hak cipta secara lebih efektif tanpa perlu menambah beban birokrasi melalui lembaga baru.

Efisiensi yang tercipta dari sistem ini pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang lebih berkelanjutan dan bermartabat bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Melalui semangat kolaborasi dan dukungan teknologi yang tepat, masa depan industri musik Indonesia kini memiliki fondasi yang lebih kokoh untuk terus berkembang dan bersaing di kancah internasional. XPOSEINDONESIA/AM

Must Read

Related Articles