Rabu, Oktober 22, 2025

Styles AsikFest 2025: Festival Kreatif yang Satukan UMKM Lokal dan Publik di Pusat Belanja”

Di tengah semarak perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas) 2025, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menggandeng Lippo Mall Nusantara menghadirkan sebuah kolaborasi segar: Styles AsikFest — festival yang menghidupkan semangat kreatif dari 20 jenama lokal terkurasi.

Bukan sekadar pameran, acara yang digelar selama sepekan ini dirancang sebagai pilot project yang akan direplikasi di 69 mal Lippo Malls di 36 kota, membuka ruang pertemuan langsung antara pelaku UMKM kreatif dengan konsumen di berbagai penjuru Indonesia.

“Dari 17 subsektor ekonomi kreatif, yang dibutuhkan saat ini adalah ruang untuk menunjukkan apa saja yang dimiliki Indonesia,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, saat membuka festival di Lippo Mall Nusantara, Selasa (21/10). “Banyak yang belum tahu kalau kita punya board game, sepatu, dan jenama fesyen lokal yang luar biasa. Melalui festival ini, semua itu bisa ditampilkan dan diakses langsung oleh masyarakat.”

Dari Fesyen hingga Gim Lokal

Styles AsikFest — yang sebelumnya dikenal sebagai ZU Festival — kini menjadi bagian dari kampanye Oktoberkreasi, program tahunan Kemenekraf yang mengajak publik untuk lebih mengenal dan mencintai produk kreatif buatan anak bangsa.

Festival ini menampilkan deretan jenama pilihan dari berbagai subsektor: mulai dari Butter Baby, La Moringa, Andaliman Pulo Samosir, Roemah Koffie, dan Havilla Tea dari kuliner; KAR Jewelry dari kriya; Khinz, Mora & Olfi, dan Wanaloka dari desain; hingga Sovlo, Kasual, Pala Nusantara, dan Adrie Basuki dari fesyen. Tak ketinggalan, ada Tenka Street dari seni rupa, Impian Studio dari gim, dan Tentang Anak dari film animasi.

Selain menikmati beragam produk kreatif, pengunjung juga disuguhi hiburan dari enam penampil utama yang akan meramaikan panggung utama pada 24–25 Oktober. Suasana festival pun menjadi kombinasi antara belanja, inspirasi, dan rekreasi — sesuatu yang ingin ditumbuhkan Kemenekraf di setiap kota.

Kolaborasi untuk Ekosistem

Bagi Irene, Styles AsikFest bukan hanya ajang belanja kreatif, tetapi juga langkah nyata memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kemenekraf dan Lippo Malls Indonesia untuk memanfaatkan infrastruktur ritel sebagai ruang tumbuh bagi pelaku usaha kreatif.

“Festival ini bagian dari kampanye Oktoberkreasi yang kami jalankan sepanjang bulan Oktober,” jelas Irene. “Tujuannya agar masyarakat di seluruh Indonesia bisa merasakan semangat belanja produk ekraf lokal. Ini baru awal dari pilot project yang akan kami perluas bersama Lippo Malls di berbagai kota.”

Mall Sebagai Ruang Ekonomi Kreatif

Dari sisi mitra, Lippo Malls Indonesia melihat festival ini sebagai langkah konkret untuk membuka kanal pasar baru bagi produk kreatif lokal.

“Kami memiliki 69 mal di 36 kota dan 17 provinsi. Semua bisa menjadi kanal strategis untuk mempertemukan pelaku ekraf dengan konsumen,” ujar Chief Marketing Lippo Malls Indonesia, Santiwati Basuki. “Kami siap mendukung langkah ini hingga ke tahap selanjutnya. Festival ini tidak hanya menyediakan ruang berjualan, tapi juga menghadirkan berbagai aktivitas di panggung utama agar pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan para pegiat ekraf.”

Ia menambahkan bahwa Lippo Malls telah mengembangkan platform Styles, wadah interaktif yang memungkinkan pengunjung terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kreatif.

“Event ini kami beri nama Styles AsikFest sebagai bagian dari inisiatif platform Styles. Di sini, pengunjung tidak hanya bertransaksi, tapi juga bisa engage melalui berbagai program — mengumpulkan poin belanja, menukar voucher menarik, hingga ikut permainan di lokasi acara,” jelasnya.

Menumbuhkan Kebanggaan Lokal

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, Styles AsikFest menjadi contoh nyata bagaimana gerakan ekonomi kreatif dapat tumbuh dari ruang-ruang publik yang akrab dengan masyarakat.

Di tengah riuhnya festival, setiap stan bukan hanya menampilkan produk, tetapi juga cerita — tentang kreativitas, ketekunan, dan kebanggaan pada karya anak negeri. Dan dari sini, semangat “belanja lokal” mungkin tak lagi sekadar ajakan, melainkan gaya hidup baru yang lahir dari kolaborasi yang asik. XPOSEINDONESIA Foto : Biro Komunikasi Publik Ekraf

Must Read

Related Articles