Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengajak insan media untuk turut memperkuat citra positif dan optimisme publik terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia. Ia menegaskan, media memiliki peran penting dalam menyebarluaskan capaian sektor ekraf yang kini melampaui berbagai target nasional.
Ajakan tersebut disampaikan Menteri Ekraf saat menerima audiensi dari Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Jumat (16/10/2025).
“Pertumbuhan ekonomi kreatif melampaui target di berbagai indikator, dari PDB hingga investasi. Kami membutuhkan peran media untuk mempercepat penyebaran informasi positif ini agar publik semakin percaya diri terhadap potensi ekraf nasional,” ujar Riefky.
Berdasarkan data Kementerian Ekraf, hingga akhir 2024 sektor ekonomi kreatif mencatat kinerja di atas ekspektasi. Kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 5,69 persen, melampaui target 2025 sebesar 5,54 persen. Nilai ekspor ekraf telah menembus hampir 50 persen dari target USD 26,4 miliar, sementara jumlah tenaga kerja mencapai 26,5 juta orang, melebihi target tahun 2027. Total investasi juga tercatat sekitar Rp90 triliun, atau setara 70 persen dari target 2025.
Riefky juga menyoroti pesatnya pertumbuhan industri berbasis intellectual property (IP) di Indonesia. Baik perusahaan besar maupun kreator muda kini mulai menjadikan IP sebagai aset utama.
“Kita lihat misalnya BumiLangit yang sudah mengakuisisi lebih dari 1.200 IP dari cerita lokal seperti Gundala dan Gatotkaca. Sementara kreator muda kini menjual desain dan karakter di platform global seperti Canva. Karena itu, kami mendorong terbentuknya asosiasi IP Creator agar bisa berkolaborasi dengan media dan memperkuat ekosistem IP nasional,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Forwaparekraf Tiara Maharani Kusuma menyampaikan apresiasi atas komitmen Kemenekraf memperkuat sinergi dengan media. Ia mengungkapkan, perjalanan Forwaparekraf berawal dari komunitas jurnalis pariwisata sejak 1991—saat Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Soesilo Sudarman menggagas pembentukan Forum Wartawan Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Forwaparpostel) untuk mendukung program Visit Indonesia Year. Kini, forum tersebut berkembang menjadi Forwaparekraf, wadah kolaborasi antara media, pemerintah, dan pelaku industri, dengan lebih dari 100 anggota aktif.
“Kami ingin Forwaparekraf menjadi jembatan komunikasi antara media dan pemerintah. Melalui sinergi program, kami berharap 17 subsektor ekonomi kreatif bisa diperkenalkan lebih dalam ke publik lewat kerja sama strategis bersama Kemenekraf,” ujar Tiara.
Tiara juga mengungkapkan bahwa audiensi kali ini sempat tertunda karena adanya proses pembenahan internal di Kemenekraf, termasuk perpindahan kantor sebanyak empat kali serta padatnya agenda Menteri Ekraf yang banyak melakukan kunjungan ke daerah untuk memperluas jangkauan pembentukan Dinas Ekraf di berbagai provinsi dan kabupaten/kota.
Kabar baiknya, dari pertemuan tersebut lahir komitmen baru antara Kemenekraf dan Forwaparekraf untuk berkolaborasi menciptakan signature event bersama bertajuk “Ekraf Week” — sebuah forum besar tahunan yang akan menjadi wadah promosi, diskusi, dan kolaborasi lintas subsektor kreatif Indonesia.
“Kalau Kemenpar punya Indonesia Tourism Outlook yang kini berkembang menjadi Tourism Week, maka mulai tahun depan kita akan menghadirkan Ekraf Week bersama Kemenekraf,” ungkap Tiara.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Wakil Ketua Forwaparekraf Wahyu Setyo Widodo. Sementara dari pihak Kemenekraf, mendampingi Menteri Ekraf antara lain Plt. Kepala Biro Komunikasi Kiagoos Irvan Faisal, Tenaga Ahli Menteri Bidang Media Rocklin Aprilius Anderson, dan Tenaga Ahli Menteri Bidang Isu Media dan Opini Publik. XPOSEINDONESIA Foto Biro Komunikasi KemenEkraf