Jumat, Agustus 22, 2025

Musik dan Pemikiran Candra Darusman: Autokritik untuk Indonesia, Harapan untuk Perubahan

Musisi, Pencipta Lagu sekaligus Ketua Yayasan Anugerah Musik Indonesia Candra Darusman, kembali menghadirkan karya baru yang sarat makna.

Pada Kamis, 21 Agustus 2025, persis di hari ulang tahunnnya yang ke 68 tahun, ia meluncurkan lagu baru berjudul Salah Sendiri serta buku Invisible Cycle: Memantik Inovasi dan Kreasi untuk Kemajuan dalam sebuah acara di HighScope Simatupang, Jakarta Selatan. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Lagu Salah Sendiri yang terdengar sebagai lagu dangdut jazzy itu, lahir dari refleksi Candra yang mendalam atas kondisi bangsa, doa harapan, sekaligus ajakan untuk perubahan. “Tidak hanya itu, lagu ini juga menjadi ruang kolaborasi lintas generasi dan lintas negara. Musisi dari berbagai genre, mulai dari pop, dangdut, hingga jazz, turut terlibat,” ungkap Candra dari atas panggung ketika mempresentasikan lagu dan buku  tersebut.

Sorotan utama datang dari kehadiran penyanyi asal Sri Lanka berdarah Indonesia, Umaria, yang terlibat berkat inisiatif Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Dewi Tobing, bersama Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, Prof. Jayanath Colombage. “Kehadiran Umaria  kita harapkan  bisa menjadi bagian dari diplomasi kreatif yang mempererat hubungan budaya kedua negara,”lanjut  Candra yang pernah menjadi Deputi Direktur di WIPO (World Intellectual Property Organization) yang berkedudukan di Singapura.

Inspirasi Lagu dari “Manusia Indonesia”

Dalam penjelasannya, Candra mengungkap bahwa  lagu Salah Sendiri terinspirasi dari buku klasik karya Mochtar Lubis berjudul Manusia Indonesia. Buku itu  dinilai Candra sebagai bentuk otokritik  sang penulis terhadap bangsa Indonesia.

“Dari gagasan semacam itulah,  kemudian  saya mencoba menterjemahkannya ke  dalam lagu Salah Sendiri,” tutur Candra yang juga menjadi Pengawas Lembaga Manajemen Kolektif (LMK)

“Kita ini sudah merdeka 80 tahun, tapi belum bisa semaju Jepang atau Korea. Jadi mari kita akui saja, selama ini kita salah sendiri,” ujar Candra sambil menyitir judul lagunya. “Misalnya saja, kita tidak memberi cukup dukungan pada peneliti, korupsi merajalela, penegakan hukum lemah. Semua itu salah kita sendiri. Lagu ini adalah otokritik, kegelisahan, sekaligus doa agar ada perubahan,” ungkap Candra.

Bagi Candra, sebelum berharap pada perubahan besar, bangsa Indonesia perlu bercermin dan berani mengakui kelemahan diri.

Makna yang Lebih Dalam

Penyanyi dangdut Ike Nurjanah, yang turut berkolaborasi dalam lagu ini, sempat bertanya langsung kepada Candra mengenai makna sebenarnya dari lirik Salah Sendiri.

Menurut Ike, frasa tersebut biasanya terdengar seperti menyalahkan orang lain.

“Awalnya saya pikir ini lagu untuk mengkritik seseorang atau kondisi tertentu. Tapi Mas Candra menjelaskan bahwa ini justru autokritik, bagaimana kita mengoreksi diri sendiri sekaligus bercermin pada perjalanan bangsa,” tutur Ike.

Ike menilai pesan dalam lagu ini tidak bersifat usang (old school), melainkan relevan untuk siapa saja, kapan saja, dan terutama penting bagi bangsa Indonesia yang tengah mencari arah kemajuan.

Buku sebagai Jawaban

Selain lagu, Candra juga meluncurkan buku Invisible Cycle. Jika lagu Salah Sendiri menjadi ekspresi kegelisahan, maka buku ini adalah bentuk pencarian solusi.

Melalui buku yang ditulis bersama Agung Setiyo Wibowo tersebut, Candra mencoba menawarkan gagasan mengenai inovasi, kreasi, dan pentingnya siklus tak kasatmata yang mendorong kemajuan suatu bangsa.

Dengan menghadirkan musik sekaligus pemikiran tertulis, Candra Darusman kembali membuktikan dirinya bukan sekadar pencipta lagu, bukan juga sekadar musisi, melainkan juga seorang pemikir yang peduli pada perjalanan bangsa ini.

Lewat lagu sebagai otokritik dan buku sebagai jawaban, ia mengajak masyarakat untuk tidak berhenti bercermin, sekaligus berani melangkah ke arah perubahan yang lebih baik.

Buku Invisible Cycle : Memantik Inovasi dan Kreasi Untuk Kemajuan dapat diperoleh di berbagai platform seperti Tokopedia, Shoppe, dan Blibli dan format e-book bisa diakses via Google Playbook, Gramedia Digital dan Myedisi XPOSEINDONESIA/Teks dan Foto NS

penyerahan buku baru karya Candra Darusman dan Agung Setiyo Wibowo kepada Harry Kiss dan Ify Alyssa
penyerahan buku baru karya Candra Darusman dan Agung Setiyo Wibowo kepada Harry Kiss dan Ify Alyssa

Must Read

Related Articles