Kamis, Agustus 21, 2025

Related Posts

HYBE Masih Bergantung pada BTS untuk Laba Meski Dorong Diversifikasi

- Advertisement -

Tur dunia J-Hope sumbang 40 persen dari pendapatan konser kuartal II

Meski Hybe terus berupaya mendiversifikasi bisnis dan mengurangi ketergantungan pada BTS, data terbaru menunjukkan perusahaan raksasa K-pop itu masih sangat bergantung pada grup andalannya untuk menghasilkan keuntungan.

Awal Agustus lalu, perusahaan mengumumkan rekor pendapatan kuartalan sebesar 705,6 miliar won (sekitar 504,4 juta dolar AS), dengan 63 persen di antaranya berasal langsung dari aktivitas artis seperti konser dan album.

Penjualan album secara keseluruhan memang turun 8,4 persen dibanding tahun lalu, namun pendapatan dari konser menutupi penurunan tersebut. Konser menyumbang 26,7 persen dari total pendapatan, naik 31 persen secara tahunan menjadi 188,7 miliar won, dan mendorong pertumbuhan secara keseluruhan.

- Advertisement -

Hampir 40 persen dari pendapatan konser Hybe pada kuartal II berasal dari tur dunia “Hope on the Stage” milik J-Hope BTS, menurut Kim Hyun-yong, analis di Hyundai Motor Securities, dalam sebuah program berita lokal pada Selasa. Jika angka itu akurat, berarti J-Hope sendiri menyumbang sekitar 75,5 miliar won — atau kira-kira 10 persen dari total pendapatan kuartalan Hybe.

Tur J-Hope berlangsung Februari hingga Juni, melintasi 16 kota dengan 33 pertunjukan, menarik sekitar 500.000 penonton, termasuk stadion yang terjual habis di Los Angeles dan Mexico City. Puncak tur digelar di Goyang Sports Complex, Provinsi Gyeonggi, pada Juni.

Kontribusi anggota BTS lainnya, Jin, melalui tur solonya juga mendongkrak kinerja Hybe. Selain itu, fan meeting Seventeen di Jepang serta tur dunia Tomorrow X Together dan Le Sserafim secara kolektif berhasil menarik 1,8 juta penonton konser di seluruh dunia.

Sementara itu, sumber pendapatan tidak langsung seperti penjualan merchandise, lisensi, konten, dan keanggotaan klub penggemar menyumbang 37 persen, atau 257,8 miliar won, dari total pendapatan Hybe.

- Advertisement -

Visi “Disney” ala Hybe Hadapi Batasan

Sejak 2022, Chairman Hybe Bang Si-hyuk mendorong visi Hybe sebagai bisnis “360 derajat,” yang ia ibaratkan seperti Disney dengan strategi pertumbuhan berbasis kekayaan intelektual di bidang musik, teknologi, dan platform fandom. Ia bahkan menyebut Hybe sebagai “setengah perusahaan teknologi,” dengan ambisi mandiri tanpa bergantung pada satu artis saja.

Namun, hasil terbaru menunjukkan hal sebaliknya. Sebagian besar laba Hybe masih bersumber dari aktivitas artis secara langsung, memunculkan pertanyaan soal kecepatan strategi diversifikasi perusahaan.

Hybe memang terus berinvestasi dalam grup-grup baru dan memperluas platform global Weverse. Akan tetapi, sejauh ini belum ada artis yang mampu menyaingi kekuatan penjualan BTS. NewJeans sempat muncul sebagai bintang K-pop generasi berikutnya pada 2022, tetapi sengketa hukum yang tengah berlangsung dengan Ador, anak perusahaan Hybe, membuat grup tersebut tidak aktif.

Sementara itu, Katseye — girl group bentukan Hybe America bersama Geffen Records dengan sistem pelatihan K-pop versi lokal — belum mampu memberikan dampak finansial besar, meski berhasil menempatkan dua lagu, “Gabriela” dan “Gnarly,” di Billboard Hot 100 dalam waktu sedikit lebih dari setahun sejak debutnya. XPOSEINDONESIA/NS Korea Herald Foto : Big Hit Music

Latest Posts

BerandaKoreanK-POPHYBE Masih Bergantung pada BTS untuk Laba Meski Dorong Diversifikasi