Selasa, Agustus 19, 2025

Kementerian Ekonomi Kreatif Dukung Musisi Lewat “ASIK, Kemerdekaan!”

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) kembali menunjukkan dukungannya terhadap talenta kreatif tanah air, khususnya di sektor musik. Salah satunya lewat kegiatan ASIK, Kemerdekaan!” yang digelar bersama Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI).

“Kementerian Ekonomi Kreatif terus berkomitmen dalam penguatan rantai nilai kreatif, khususnya subsektor musik. Kami berharap kolaborasi Pemerintah dan FESMI dapat menjadi inspirasi bagi sesama pejuang ekraf dari industri musik. Kami juga percaya bahwa semangat kolaboratif untuk memeriahkan HUT kemerdekaan RI yang ke-80 ini bisa membuat perputaran ekonomi dalam industri musik terus meningkat dan mendorong ekonomi kreatif sebagai new engine of growth,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, pada Senin (18/8/2025).

Acara ini berlangsung di Autograph Tower, Jakarta, dan turut dihadiri oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. Agenda tersebut juga menjadi tindak lanjut dari audiensi antara Kemen Ekraf dan FESMI pada 18 Juni 2025, yang membuka ruang dialog untuk menyatukan visi serta menyusun langkah strategis agar musik benar-benar bisa menjadi penggerak ekonomi kreatif.

Tak hanya pertunjukan, rangkaian acara juga menghadirkan sesi “Musisi Bertanya dan Bersuara” bersama Kemen Ekraf. Irene menegaskan bahwa kehadiran serikat musisi seperti FESMI adalah langkah penting bagi kemajuan ekosistem musik Indonesia.

“Dengan adanya serikat musik ini menjadi sesuatu yang bagus untuk lebih gampang berkoordinasi, apalagi banyak musisi Indonesia yang skalanya internasional. Kemen Ekraf bukan hanya memperjuangkan soal royalti, tapi juga nilai atau value yang harus dijaga agar semua elemen musik punya daya guna dalam menghasilkan ekonomi. Kami juga akan terus melakukan kolaborasi lintas sektor dan kementerian, sehingga perlu sinkronisasi untuk mencari solusi atau kebijakan yang tepat,” tutur Irene.

Sementara itu, Yovie Widianto menambahkan bahwa FESMI memiliki peran besar dalam menjaga keberlangsungan musik Indonesia.
“Saya mengetahui betul bahwa pemusik, penyanyi, dan komposer itu bagian dari simbiosis mutualisme yang penting bagi industri musik Indonesia. Apalagi teman-teman dari FESMI sangat produktif dalam berkarya sehingga paham caranya mendapatkan hak proporsi yang tepat sesuai dengan hak yang mereka upayakan dan perjuangkan bersama,” ungkap Yovie.

Sejak berdiri resmi secara hukum pada 2020, FESMI telah menjadi wadah bagi delapan serikat musisi di Indonesia. Selain memperjuangkan perlindungan profesi musisi, organisasi ini juga aktif melakukan riset serta memberikan rekomendasi kebijakan demi terciptanya ekosistem musik yang sehat.

“FESMI masih fokus memberikan pemahaman betapa pentingnya kita berorganisasi atau berserikat untuk mengedepankan kepentingan musisi. Dengan begitu, kita bisa menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, berdiskusi, dan menyuarakan bersama berbagai isu soal musik,” jelas Cholil Mahmud, Ketua Umum FESMI.

Kemeriahan acara semakin terasa dengan tiga pertandingan seru: Cerdas Cermat, Tarik Tambang, dan Padel, yang diikuti oleh 11 tim berisi musisi-musisi ternama. Beberapa di antaranya adalah Marcel Siahaan, Randy Danistha (Nidji), Ilham Aditama (Hivi!), Arsy Widianto, hingga Cristoffer Nelwan.

Acara “ASIK, Kemerdekaan!” terselenggara berkat kolaborasi FESMI dan Kemen Ekraf dengan dukungan Agora Thamrin Nine, sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 RI bertema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju .XPOSEINDONESIA – Foto : Dok. BIro Kounikasi Ekraf

Must Read

Related Articles