
Kementerian Kebudayaan kembali menyelenggarakan kompetisi produksi film pendek bertajuk Layar Indonesiana 2025. Mengusung tema “Eksplorasi Narasi”, ajang ini bertujuan memberikan ruang kebebasan berekspresi bagi para sineas Indonesia untuk menggali dan menyampaikan cerita-cerita yang unik dan orisinal.
Kurator Layar Indonesiana 2025, Rina Damayanti, menyampaikan bahwa tema ini diangkat sebagai upaya memancing munculnya karya-karya yang segar, kreatif, dan memiliki kekuatan narasi yang kuat. “Harapannya, ini menjadi peluang bagi teman-teman pembuat film untuk mengeksplorasi lebih jauh ide-ide mereka,” ujarnya dalam diskusi daring yang digelar pada Senin.
Lebih lanjut, Rina menjelaskan bahwa kompetisi ini mendorong eksplorasi mendalam terhadap ide-ide cerita, baik yang berakar pada konteks lokal maupun yang memiliki jangkauan global. “Yang kami cari adalah orisinalitas, ide yang fresh, dan tentu saja keunikan dari setiap cerita yang ditawarkan,” tambahnya.
Ia juga mengajak para pembuat film untuk menggali inspirasi dari kehidupan sehari-hari yang dekat dengan masyarakat. Cerita-cerita lokal tersebut, menurutnya, memiliki potensi besar untuk menjangkau audiens global jika diolah dengan kreatif. “Sekarang tantangannya adalah bagaimana karya lokal bisa berbicara di tingkat global,” katanya.
Kompetisi Layar Indonesiana 2025 diperuntukkan bagi film pendek fiksi dengan durasi antara 15 hingga 20 menit. Pendaftaran proposal dibuka hingga 6 Juli 2025. Sebanyak 20 proposal terpilih akan menerima pendanaan produksi sebesar Rp80 juta (belum termasuk pajak) serta pendampingan intensif dalam bentuk lokakarya pengembangan naskah dan proses produksi. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dokumentasi