Jumat, Juni 13, 2025

Gerakan Solidaritas untuk Gaza, IHLC Ajak Nobar Film “Hayya 3  : Gaza”

Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian global melalui kegiatan Nonton Bareng film dokumenter Hayyan 3: Gaza.

Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 12 Juni 2025, bertempat di CGV FX Sudirman, Jakarta. Tampak Hadir, Ketua IHLC Sapta Nirwandar, aktris senior Christine Hakim, Sutradara  film Hayya 3, Jastis Arimba dan satu pemainnya Adhin Abdul Hakim, bersama berbagai elemen masyarakat, mulai dari komunitas halal lifestyle, aktivis kemanusiaan, pelajar, hingga influencer media sosial,  wartawan untuk menyaksikan langsung kisah yang menginspirasi ini.

Acara nobar ini tak hanya menjadi ruang apresiasi  untuk menyaksikan  film dokumenter, tetapi juga menjadi ajang penggalangan solidaritas.

Ketua IHLC, Sapta Nirwandar, dalam sambutannya menyampaikan, “Melalui film ini, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat lebih dekat kondisi nyata di Gaza, bukan hanya dari pemberitaan, tapi dari kisah yang hidup dan menyentuh hati. Ini bagian dari edukasi dan empati yang perlu terus kita bangun bersama.”

Selain pemutaran film, acara juga dimulai dengan sesi diskusi dan refleksi singkat bersama sang sutradara Jastis Arimba dan pemain film Hayya 3 : Adhin Abdul Hakim, juga Christine Hakim.

Film Hayyan 3: Gaza merupakan kelanjutan dari seri documenter dengan judul yang  mirip, yakni  “ Hayya : The Power of Love 2” dan  “Hayya 2 : Hope, Dream & Reality”  

Kisah  dalam Hayya 3 yang ditulis Jastis Rimba dan Ali Eunoia  difokuskan pada kehidupan Abdullah Gaza (Azamy Syauqi), biasa dipanggil Gaza, adalah bocah yatim.

Ayahnya seorang relawan kemanusiaan meninggal dunia sekembalinya dari Palestina.

Semenjak kematian ayahnya, Gaza menjadi yatim piatu dan dititipkan di rumah panti yang dikelola ustadzah Dewi (Oki Setiana Dewi) dan adiknya Rafah Shafira (Cut Syifa).

Di sini Gaza bertemu dengan Hayya (Amna Shahab).  Gadis kecil asal Palestina yang telah empat tahun tinggal dan berusaha mencari kedamaian di negri ini. Genosida di Palestina membuat Hayya urung dipulangkan ke tanah kelahirannya.

Di rumah panti, lambat laun hubungan Gaza dan Hayya pun menjadi dekat. bagi Hayya kehadiran Gaza layaknya pengobat rindu, mengingat namanya mirip dengan tanah kelahirannya.

Kehidupan mereka pun kembali ceria , saling satu sama lain, hingga suatu peristiwa buruk, kembali mengintai, dan mengancam nyawa mereka.

Suasana haru dan keprihatinan tampak menyelimuti bioskop, namun di balik itu terselip semangat untuk terus mendukung perjuangan kemanusiaan lewat aksi nyata.

IHLC berharap, melalui kegiatan seperti ini, semangat kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Palestina dan nilai-nilai kemanusiaan universal semakin menguat. Film Hayyan 3: Gaza bukan sekadar tontonan, melainkan seruan nurani untuk terus peduli, berbagi, dan berdiri bersama mereka yang membutuhkan. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Bobby

sapta nirwandar adhin dan jastis rimba fotoo bobby
Sapta Nirwandar, Adhin (kiri) dan Jastis Rimba (kanan) Foto : Bobby

Must Read

Related Articles