Minggu, April 27, 2025

Bunda Iffet Veceha “Rock n Roll Mom“ Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

Innalillahi, Bunda Iffet Veceha Sidharta Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

Kabar duka datang dari keluarga besar Slank. Bunda Iffet Veceha Sidharta, ibu dari Bimbim Slank, menghembuskan napas terakhir pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 22.42 WIB, di usia 87 tahun .

Pemakaman akan dilaksanakan pada Minggu, 27 April 2025, di TPU Karet Bivak blok AA1 blad 042 .

Sosok Ibu Penuh Kasih & Pengorbanan​

Bunda Iffet dikenal sebagai sosok ibu yang penuh kasih dan pengorbanan. Selain menjadi ibu bagi Bimbim, ia juga berperan sebagai manajer Slank sejak 1996.

Peran utamanya adalah membimbing Slank keluar dari jeratan narkoba yang sempat mengancam masa depan mereka.​

Pada awal 2000-an, Bunda Iffet mendirikan tempat rehabilitasi di markas Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan.

Dengan pendekatan berbasis musik dan cinta, lebih dari 100 orang berhasil direhabilitasi selama empat tahun operasionalnya. Pendanaan diperoleh dari 2,5% hasil konser Slank .​

Ketika personel Slank kembali terjerat narkoba, Bunda Iffet mengambil langkah tegas. Ia mengisolasi mereka di markas Potlot, dijaga ketat oleh polisi, dan membatasi akses mereka terhadap uang dan komunikasi.

Proses rehabilitasi ini berlangsung selama dua tahun dan berhasil membantu mereka lepas dari ketergantungan narkoba .​

Bunda Iffet juga aktif mendukung upaya Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penanggulangan narkoba.

Ia menawarkan bantuan untuk menjaring pecandu narkoba agar dapat direhabilitasi, menunjukkan komitmennya dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda.​

Pengaruh Bunda Iffet dalam perjalanan musik Slank tidak bisa dilepaskan dari peran besarnya sebagai sosok “ibu”, manajer, sekaligus penjaga moral dan visi band tersebut. Dan ia dijuluki sebagai Rock n Roll Mom di mata Slank dan Slankers

 Inilah pengaruh penting Bunda Iffet terhadap perjalanan Slank:

1. Membawa Slank Keluar dari Jurang Narkoba

Pada akhir 1990-an, beberapa personel Slank terjerumus dalam penggunaan narkoba yang nyaris membubarkan band ini.

Bunda Iffet mengambil langkah berani: mengisolasi mereka di markas Potlot, menjaga mereka ketat, dan memulai proses rehabilitasi mandiri. Tindakannya inilah yang menjadi titik balik terbesar Slank.

2. Membangun Sistem Manajemen yang Keluarga-Sentris

Sejak resmi menjadi manajer Slank pada 1996, Bunda Iffet mengelola band seperti mengelola keluarga. Ia menekankan pentingnya keterbukaan, saling peduli, dan kerja keras. Ini membuat Slank bertahan dan solid, bahkan ketika banyak band seangkatan mereka bubar.

3. Mendukung Identitas dan Idealisme Slank

Bunda Iffet membiarkan Slank tetap lantang menyuarakan idealisme mereka: antikorupsi, antinarkoba, kebebasan berekspresi, dan cinta damai. Ia tidak mengekang kreativitas, tapi justru memberi ruang agar karya Slank punya nilai sosial.

4. Menjadikan Slank sebagai Agen Perubahan Sosial

Dengan dorongan dan dukungan Bunda Iffet, Slank tidak hanya dikenal sebagai band rock, tapi juga sebagai simbol perjuangan melawan narkoba, penggerak kampanye antikorupsi, dan pembawa pesan perdamaian di berbagai acara sosial dan politik.

5. Membina Komunitas Slankers

Bunda Iffet sangat dekat dengan para penggemar Slank. Ia kerap mengayomi dan membina Slankers agar tidak hanya sekadar fans, tapi menjadi komunitas positif yang berperan dalam perubahan sosial. Ini memperkuat basis penggemar Slank yang setia hingga kini.

Tanpa Bunda Iffet, mungkin Slank tak akan menjadi legenda seperti hari ini. Ia bukan sekadar manajer, tapi jiwa yang menjaga api semangat band ini tetap menyala.

Selamat jalan, Bunda Iffet. Kebaikan dan perjuanganmu akan selalu dikenang oleh keluarga, Slankers, dan masyarakat Indonesia. XPOSEINDONESIA/NS Foto Instagram

Must Read

Related Articles