Come and See Pictures bersama Amazon MGM Studios resmi merilis trailer film terbaru Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri (judul internasional: The Siege at Thorn High). Film ini menjadi tonggak baru dalam karier Joko Anwar yang telah berkecimpung selama 20 tahun di industri perfilman, dengan mengusung genre drama-aksi yang belum pernah ia garap sebelumnya.
Film ini merupakan produksi kedua dari Come and See Pictures setelah Siksa Kubur, yang sukses meraih 17 nominasi Piala Citra dan lebih dari 4 juta penonton. Keikutsertaan Amazon MGM Studios dalam proyek ini menjadi bukti pengakuan terhadap kualitas sinema Indonesia di kancah internasional.
Mengangkat isu sosial yang relevan, Pengepungan di Bukit Duri menampilkan gambaran tentang Indonesia dalam situasi krisis. Film ini mengangkat tema kekerasan yang semakin dekat dengan generasi muda dan ancaman terhadap stabilitas sosial jika masalah-masalah bangsa tidak segera diselesaikan.
Kisahnya berpusat pada Edwin (Morgan Oey), seorang pria yang berjanji pada kakaknya sebelum meninggal untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Pencariannya membawanya menjadi guru di SMA Duri, sebuah sekolah yang menampung anak-anak bermasalah. Di sana, Edwin menghadapi para murid paling beringas sambil terus mencari keponakannya. Ketika akhirnya ia menemukan sang keponakan, kerusuhan besar pecah di seluruh kota. Bersama Diana (Hana Pitrashata Malasan), Edwin terjebak di sekolah, harus bertahan hidup, dan berjuang melawan para siswa brutal yang kini mengincar nyawa mereka.
Trailer yang dirilis menampilkan ketegangan tanpa henti dengan adegan-adegan mendebarkan. Film ini juga menyoroti bagaimana tekanan sosial, konflik rasial, dan ketidakstabilan masyarakat menciptakan kondisi yang penuh kekacauan.
Joko Anwar mengungkapkan bahwa proyek ini menjadi tantangan terbesar sepanjang kariernya. “Film ini harus menunjukkan kualitas yang tinggi karena bekerja sama dengan perusahaan film Hollywood legendaris yang punya standar tinggi, tetapi yang lebih penting, ceritanya harus mencerminkan kondisi negeri kita saat ini,” ujarnya.