Jumat, Maret 21, 2025

Penulis Buku & Sutradara Film Saranjana, Buka-Bukaan Soal Menjadi Viral

“Kalau ingin viral dan  menjadi terkenal, kuncinya  hanya satu, yakni  harus  mau bekerja  dan berkarya dengan konsisten!” begitu  ujar Gusti Gina  penulis buku  “Mencari Saranjana”  dalam acara Seminar  yang diselenggarakan Festival Film Wartawan Indonesia  (FFWI)  2023 bertajuk Cerita Viral Jaminan Box Office, di Jakarta  27 Oktober 2023.

Dalam seminar yang dihadiri lebih dari 100 pelajar dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Perfilman dan Televisi  di Jakarta ini,  muncul pula narasumber lain yakni Johansyah Jumberan, sutradara film Saranjana : Kota Ghaib, yang baru rilis pada 26 Oktober 2023 di bioskop seluruh Indonesia.  

Saranjana Membawa Berkah

Nama Gusti Gina menjadi viral dan dibicarakan di social media, setelah  ia membuat konten di channel YouTube pribadinya  yang  bercerita tentang kota gaib Saranjana.  Kota yang diyakini berada di bagian paling bawah Kalimantan Selatan. Saranjana dikenal sebagai kota tak kasat mata. Sebab, kota tersebut tidak tercatat di peta Indonesia. Keberadaannya hanya berdasarkan keyakinan masyarakat setempat.

Bagi mereka, Saranjana adalah kota gaib, tidak bisa dilihat oleh orang awam. Hanya orang-orang yang memiliki kemampuan mata batin yang bisa melihatnya. Diyakini, meskipun kota gaib, Saranjana merupakan kota yang maju dan modern.

“Meskipun  saya  menulis cerita horror, saya  melakukan riset  secara langsung  dan melakukan penelusuran sampai ke desa terakhir yang diyakini sebagai gerbang menuju alam Saranjana. Desa itu bernama Desa Oka-Oka, kecamatan Pulau Laut Kelautan, kabupaten Kotabaru,” kata  perempuan mungil,  kelahiran Pantai Hambawang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel, 28 April 1995 ini.

Tak disangka, konten vlog disukai para follower-nya.  “Saat awal bikin, saya merasa sekedar mencoba  bikin  soal Saranjana, apa sih Saranjana? Tiba-tiba setelah upload, viewers jadi naik. Mendadaklah  tayang lagi di YouTube sampai ber part-part,” kata Gina  di tengah seminar dengan moderator Ady Prawira Riandy, wartawan  Kompas.com itu.

Setelah viral dalam format vlog, Saranjana kemudian diangkat menjadi buku oleh Gagas Media.  Dan rejeki Gina mengalir terus dari Saranjana, terbukti, kini ia menambah karier baru, dengan memasuki dunia akting lewat  film  Saranjana : Kota Ghaib  yang disuradari Johansyah Jumberan.  Naskah film ini ditulis  Johansyah  sendiri  bersama Audy Harahap dan Aditya Mulya.

mbViral = Kerja Keras

“Sebagai sebuah cerita, Saranjana adalah nama terkenal di Kalimantan,” kata  Johansyah  yang akrab dipanggil Jo. “Sejak lama  saya ingin membuat filmnya. Dan naskah film ini  berbeda dari tulisan Gusti Gina.

Dalam versi film,  Johansyah  menceritakan petualangan sebuah band asal Jakarta bernama ‘Signifikan’ yang tengah mengadakan tur konser di Kota Baru, Kalimantan Selatan. Anggotanya ada Rendy, Dion, Vey, dan Shita. Tepat di tengah pelaksanaan tur, Shita, sang vokalis band, menghilang secara misterius.

Dan sebetulnya terlibatnya Gina yang penulis Saranjana lewat threat di  X (Twitter) dan Gagas Media  terjadi tanpa direncanakan.  “Meskipun, sudah terkenal  sebagai v-logger,  untuk main di film saya, Gina wajib ikut casting!”  kata  Mas Jo.

Film  Saranjana  menurut Mas Jo bergenre science fiction, “Namun bisa disebut juga sebagai film horror, karena ada banyak unsur mistis dan petualangan. Hal-hal mistis diangkat dari cerita rakyat Kalimantan.

“Kami syuting sepanjang 12 hari, beberapa hari di antaranya ada di lokasi syuting tanpa hotel  dan makan seadanya. Ini bagian dari  kerja keras karena bertanggung jawab  pada sesuatu yang disebut viral!”

Menurut Jo, sebuah cerita menjadi viral harus siap menanggung beban  berat.  Ini dibuktikannnya ketika memfilmkan Saranjana. “Viral itu punya dua sisi seperti mata pisau. Bisa berarti positif, bisa pula negatif.   Sebab, saking tenarnya sebuah cerita, penonton menginginkan sesuatu yang  malah sering tak terbayangkan oleh sineas,” kata Mas Jo

Dan Jo menyebut, biasanya karena terlanjur terkenal, netizen dengan mudahnya melempar kritik. “Lewat social media, mereka bilang secara langsung, saya tidak pantas untuk menyutradarai film ini, hanya karena saya kurang terkenal!” ucap Jo sungguh-sungguh,

Untuk menghadapi hal ini,  menurut Jo harus siap mental. “Viralnya sebuah cerita memang bisa membuat sebuah film  bakal melejit jadi box office, atau justru jadi hujatan netizen!”

Menanggapi  kritik  semacam itu, “Anggap saja angin lewat. Kita tidak bisa menyenangkan dan memuaskan semua orang!”  Siap mental itu kunci lain dari bekerja dan menjadi viral!” tukas Jo.

Satriyo Saputra  peserta seminar dari SMKN 45 Jakarta Barat, menyebut  diskusi  yang digelar FFWI berjalan sangat menarik.  “Ternyata, untuk bisa viral dan terkenal, kuncinya bukan hanya konsisten  tetapi juga harus tahan banting dan  tidak mudah  menyerah.  Pernyataan dua narasumber  hari ini sangat menginspirasi saya,” kata  siswa SMK 45  yang bercita-cita  jadi sutradara itu. XPOSEINDONESIA Teks dan Foto : Nini Sunny

01 siswa smkn jurusan film dan televis dari jakarta
01 siswa smkn jurusan film dan televis dari jakarta
01 seminar viral
01 seminar viral

Must Read

Related Articles