Saat Hindia Menemukan Titik Terang

- Advertisement -
- Advertisement -

Akhirnya lengkap sudah cerita yang ingin disampaikan Hindia di album keduanya. Dirilis Sun Eater ke platform-platform digital pada 21 Juli 2023, “Lagipula Hidup akan Berakhir”  (Bagian II) menyusul Bagian I yang sudah dirilis duluan pada 7 Juli lalu serta sekaligus menuntaskan karya epik dari musisi dan pencipta lagu asal Jakarta tersebut.

Album ini juga akan dirilis secara keseluruhan dalam format double CD yang mengumpulkan ke-28 track yang terdapat di dalamnya, dan Hindia pun akan mengadakan beberapa konser khusus yang mementaskan “Lagipula Hidup akan Berakhir”, yakni di Surabaya pada 13 Agustus, Semarang pada 20 Agustus, Bandung pada 23 Agustus, dan Jakarta pada 30 September.

- Advertisement -

Kalau di Bagian I,  lagu-lagunya cenderung suram dengan membahas topik-topik berat, seperti kematian dan keputusasaan terhadap kondisi dunia, maka ke-14 track yang terdapat di Bagian II – walau tidak bisa dibilang benar-benar optimistis juga – berisi kiat-kiat untuk tetap menjalankan hidup walau seburuk apa pun keadaannya.

Pada paruh kedua “Lagipula Hidup akan Berakhir” ini, Baskara Putra alias Hindia berupaya lebih bijak menggunakan media sosial pada “Forgot Password”, sebuah duet syahdu bersama Nadin Amizah; berkutat dengan rasa kurang percaya diri terhadap penampilan sendiri di “Perkara Tubuh”; meminta maaf kepada keponakan dan generasinya atas beban yang harus mereka pikul akibat kelalaian para pendahulunya di “Alexandra”; merayakan cinta di hadapan segudang cobaan pada “Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah”; serta memberanikan diri untuk lepas dari jeratan pekerjaan yang menjemukan di “Berdansalah, Karir Ini Tak Ada Artinya”.

Kalau ada pesan yang dapat dirangkum dari Bagian II, maka menurut Hindia pesan itu adalah, “Selalu ada yang bisa dibawa ketawa. Enggak selamanya harus sedih kalau ketemu keadaan yang kelam. Tergantung melihatnya seperti apa.” Menertawakan diri sendiri pun sah-sah saja, seperti yang dilakukan Hindia pada “Nabi Palsu” yang bertujuan memupuskan pandangan yang memujanya secara berlebihan padahal ia sekadar “idolamu yang liriknya berbelit”.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -