Rilis Single Berjudul “Seperti Setiap Hari”, Teddy Adhitya Masuki Fase Baru

- Advertisement -
- Advertisement -

Setelah kesuksesan “Langit Favoritku”, Teddy kembali bernyanyi dengan bahasa Indonesia. Mengingat kembali ke beberapa dekade lalu, kancah musik Indonesia diramaikan dengan solois-solois keturunan Indonesia Timur yang hingga saat ini karya-karyanya abadi di hati banyak orang.

Sebut saja Broery Marantika, Bob Tutupoli, Utha Likumahuwa, Andre Hehanussa, nhingga mendiang Glenn Fredly. Di dekade terkini, sosok Teddy Adhitya menjadi salah satu di antaranya.

Jumat (14/07), singer-songwriter berdarah Ambon tersebut merilis “Seperti Setiap Hari”, sebuah single baru yang merupakan materi pertamanya di tahun 2023, pun juga menjadi penanda akan fase baru dari kiprah bermusiknya.

- Advertisement -

Kenapa bisa dibilang sebagai fase baru? Di  single “Seperti Setiap Hari”, Teddy menyanyikan musik yang cukup berbeda dibandingkan dengan materi-materi terdahulu. Tak lagi terdengar murung, ia hadir dengan bungkusan ceria, musik R&B yang tidak sederhana namun juga tidak rumit, dan yang paling utama, ia bernyanyi dengan bahasa Indonesia.

“Ini mimpi gue sebagai anak Ambon untuk bikin album Indonesia, karena susah untuk ngomongin gue anak Ambon kalau masih merilis lagu dengan berbahasa Inggris. Salah satu intention untuk bikin album ini adalah membawa kembali pride sebagai anak Ambon yang pernah gue rasakan pas kecil,” terang Teddy.

Selain hadir dengan eksplorasi berupa pergantian bahasa, penulisan liriknya pun turut membawa Teddy ke fase lainnya. Penggarapan lirik “Seperti Setiap Hari” digarap dengan freestyle, menyusul melodi dan musiknya yang lebih dulu dikerjakan. Tema utamanya sendiri spesifik membahas tentang situasi hopeless romantic dalam sebuah hubungan percintaan.

- Advertisement -

Dengan lantang, Teddy menyanyikan “Kau lebih baik denganku / semua mimpimu juga mimpiku/ kan kujaga baik hatimu / semua tentangmu, semua dirimu” di bagian reff sebagai gambaran jelasnya, yang setelahnya ditutup dengan “Namun kita semua memang cuma manusia / takkanada yang sempurna” di penghujung lagu sebagai pengingat bahwa apapun hal yang sudahdiusahakan, tidak masalah jika ujungnya tidak berbuah manis.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -