Sosialisasi Melawan Stunting di Bandung Barat HaloPuan Gandeng LKNU Jawa Barat

- Advertisement -

Untuk bersama menanggulangi stunting, HaloPuan untuk pertama kalinya menggandeng Komunitas NU di Jawa Barat

HaloPuan, lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani, yang berfokus mengampanyekan penanggulangan stunting, melebarkan sayap kerjasama.

Minggu, 7 Agustus 2022, HaloPuan mengadakan gerakan “Kaum Ibu Melawan Stunting” dengan menggandeng Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jawa Barat. Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.

- Advertisement -

Desa itu terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Purwakarta. Desa itu dicapai dengan jalan mendaki yang hanya bisa dilalui satu mobil. Meskipun berada di perbukitan, Mandalasari termasuk desa padat penduduk. Dengan luas 10,64 kilometer persegi, desa ini dihuni sekitar 11.890 penduduk atau rata-rata 1.118 orang per 1 kilometer persegi.

Gerakan “Kaum Ibu Melawan Stunting” dipusatkan di Kampung Cilengis, atau lebih tepatnya di Yayasan Pendidikan Riyadul Huda. Yayasan ini didirikan oleh Almarhum Aceng Muslih sejak 1995 dan kini dikelola oleh istrinya, Rohati. Rohati mengatakan Riyadul Huda menyelenggarakan pendidikan diniyah (khusus agama), madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Riyadul Huda juga memiliki masjid bernama Al-Hadi.

Sejak pukul 07.30 pagi, para peserta kegiatan “Kaum Ibu Melawan Stunting” telah berdatangan ke lokasi kegiatan. Mereka yang telah didata sebelumnya terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, kader posyandu, dan remaja putri di usia jelang pernikahan. Kedatangan perserta yang total berjumlah 140 orang disambut penampilan qasidah modern dari santriwati Riyadul Huda.

- Advertisement -

“Ini kali pertama HaloPuan bekerja sama dengan komunitas nahdliyin melalui LKNU,” kata Koordinator HaloPuan Poppy Astari dalam sambutannya. “Kami berharap ke depan kerja sama ini akan berlanjut di banyak tempat di Jawa Barat karena NU merupakan komunitas muslim terbesar, baik di Jawa Barat maupun di Indonesia.”

Poppy menjelaskan alasan mengapa Puan Maharani begitu memperhatikan persoalan stunting. Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak karena kondisi kurang gizi kronis akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Ini karena stunting tak hanya mempengaruhi kondisi fisik tapi juga kecerdasan anak. Angka stunting di Indonesia juga mencapai 24,4% atau lebih tinggi daripada rata-rata angka stunting di dunia sekitar 20%. Di Jawa Barat sendiri, angka stunting mencapai 24,5% sementara di Kabupaten Bandung Barat 14%.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -