Selasa, Oktober 21, 2025

Setahun Kabinet Merah Putih, Pariwisata Jadi Bintang dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dalam setahun pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih, sektor pariwisata Indonesia melaju kencang. Tak hanya bangkit dari tekanan global, pariwisata kini naik kelas menjadi motor penting penggerak ekonomi nasional.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan, sepanjang September 2024 hingga Agustus 2025, kunjungan wisatawan mancanegara tumbuh 12,32% mencapai 14,85 juta kunjungan, sementara perjalanan wisatawan nusantara melonjak 21,69% hingga menembus 1,15 miliar perjalanan.

“Capaian ini menandakan pariwisata Indonesia kembali menjadi penggerak ekonomi rakyat, tapi dengan kualitas yang lebih baik. Kita tidak hanya mengejar jumlah kunjungan, melainkan nilai tambah dari setiap perjalanan,” ujar Widiyanti di Jakarta, Senin (20/10).

Sebagai sektor yang paling dekat dengan masyarakat, pariwisata terbukti punya daya ungkit besar: membuka lapangan kerja, menghidupkan UMKM, dan memperkuat ekonomi daerah. Berdasarkan data BPS kuartal I 2025, pariwisata menyumbang 3,9% terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 25,88 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Kemenpar terus mengakselerasi lima program unggulan yang berdampak langsung ke lapangan: Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0, Pariwisata Naik Kelas, Event by Indonesia, dan Desa Wisata.
Program Karisma Event Nusantara dan berbagai event lokal lainnya, misalnya, berhasil memutar roda ekonomi dengan nilai lebih dari Rp11 triliun. Sementara 6.153 desa wisata kini tumbuh sebagai episentrum baru ekonomi komunitas dan destinasi berbasis budaya.

Di panggung internasional, pariwisata Indonesia juga mencatat 143 penghargaan bergengsi dalam setahun terakhir. Di antaranya, Best Tourism Village dari UN Tourism, ASEAN Tourism Awards untuk 15 desa wisata, 33 hotel dengan predikat MICHELIN Keys, hingga penobatan Bali sebagai Pulau Terbaik di Asia 2025 versi Condé Nast Traveller.

Dari sisi kebijakan, Kemenpar telah menelurkan tujuh regulasi strategis, termasuk revisi Undang-Undang Kepariwisataan dan penerbitan Peraturan Menteri tentang Satu Data Pariwisata, yang menjadi fondasi pengelolaan sektor ini secara terpadu dan berbasis data.

Kerja sama lintas sektor pun semakin erat. Dalam setahun, Kemenpar menjalin 14 kolaborasi formal antar-kementerian dan lembaga, serta memperkuat kemitraan internasional dengan Uni Emirat Arab, Tiongkok, dan Prancis — membuka peluang investasi dan memperluas pasar pariwisata Indonesia ke level global.

“Setahun Kabinet Merah Putih membuktikan bahwa sinergi lintas sektor adalah kunci. Kita sedang membangun pariwisata yang berkelanjutan, berkualitas, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tegas Menteri Widiyanti. XPOSEINDONESIA Foto : Biro Komunikasi KemenPar

Must Read

Related Articles