Selasa, Juli 22, 2025

Puan Maharani: Koperasi Merah Putih Bukti Negara Hadir di Tengah Rakyat

Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri peluncuran kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang secara simbolis digelar di Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Peluncuran program ini secara resmi dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Puan tiba di lokasi pada Senin (21/7/2025), didampingi oleh Wakil Ketua MPR Bambang Wuryanto (Bambang Pacul). Ia mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, serta menyempatkan diri menyapa Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Beny Indra Ardhianto sebelum memasuki ruang transit.

Setelah itu, Puan menempati kursi di barisan depan bersama para pejabat tinggi negara. Presiden Prabowo sempat menyapa dan berjabat tangan dengan Puan sebelum acara dimulai.

Turut mendampingi Puan dalam acara ini antara lain Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi III DPR Dede Indra Permana, Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman, Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie OFP, serta Anggota Komisi XII DPR RI Shanty Alda Nathalia.

Sejumlah pejabat pemerintahan juga hadir, di antaranya Menko Pangan Zulkifli Hasan, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfhi.

Dalam pidato sambutannya, Presiden Prabowo menyapa secara khusus Puan Maharani sebelum membuka acara. Sementara itu, Puan dalam keterangannya menekankan pentingnya peran negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat melalui kemudahan layanan pendidikan, kesehatan, penyediaan pupuk, hingga pemasaran hasil pertanian.

“Koperasi Desa Merah Putih menjadi langkah konkret Pemerintah untuk menunjukkan bahwa negara hadir di tengah rakyat. Ini adalah bentuk keberpihakan kepada rakyat,” ujar Puan.

Ia menambahkan, orientasi kebijakan Pemerintah semestinya memang bertujuan untuk memudahkan kehidupan masyarakat. Menurutnya, koperasi adalah sarana penting dalam mewujudkan perubahan sosial dan ekonomi menuju masyarakat yang berdikari.

Program Koperasi Desa Merah Putih sendiri didasari oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa atau kelurahan, baik melalui pendirian koperasi baru, pengembangan, maupun revitalisasi koperasi yang sudah ada.

Hingga 8 Mei 2025, tercatat sebanyak 9.835 koperasi telah terbentuk. Pemerintah menargetkan seluruh koperasi desa tersebut dapat diluncurkan pada 28 Oktober 2025. Sumber pendanaan berasal dari APBN, APBD, APBDes, serta sumber lain yang sah.

Puan menegaskan, suksesnya program ini membutuhkan dukungan SDM berkualitas serta sistem pengawasan internal yang berjalan efektif.

“Membangun koperasi yang sehat memerlukan SDM mumpuni, ekosistem usaha yang mendukung, dan pengawasan internal yang berkelanjutan. Kesiapan semua elemen ini sangat penting,” ujar Puan, yang juga merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Ia juga mengajak kepala daerah untuk berperan aktif agar manfaat dari program Koperasi Merah Putih benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Puan berharap, kehadiran koperasi ini akan menjadi katalisator bagi penguatan ekonomi rakyat sekaligus ketahanan pangan nasional di masa mendatang.

“Harus menjadi perhatian bagi Kepala Daerah dalam menjalankan Program Koperasi Desa Merah Putih, jangan sampai ada permasalahan hukum di kemudian hari,” sebut Puan.

Sementara itu Presiden Prabowo dalam pidatonya saat peluncuran Koperasi Desa Merah Putih mengutip semboyan Presiden pertama RI Sukarno tentang niat menyejahterakan bangsa.

Sembari mencolek Puan yang merupakan cucu Sukarno, Prabowo menyebut Bung Karno merupakan milik seluruh bangsa Indonesia.

“Saya percaya bahwa niat kita semua adalah ingin Indonesia lebih baik, ingin Indonesia sejahtera, ingin Indonesia sungguh-sungguh merdeka, ingin Indonesia bangkit berdiri di atas kaki kita sendiri. Itu semboyan proklamator kita, pendiri bangsa kita, Bung Karno, yang saya katakan Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

“Nyuwun sewu (maaf), Mbak Puan, Bung Karno bapak saya juga,” imbuh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Prabowo kemudian menyebut hubungan PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerindra seperti kakak adik, meski PDIP dan Gerindra berbeda kubu dalam Pilpres 2024. Prabowo mengungkit mazhab politik Barat.

“Sebenernya PDIP sama Gerindra kakak adik ini. Tapi bener, kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh negara barat jadi nggak boleh koalisi satu itu, memang bener, harus ada yang di luar. Ngoreksi kita, gitu, ngoreksi. Tapi, ya… sedulur (saudara),” ucap Prabowo.

Must Read

Related Articles