Laos dan Kamboja  Diajak Meparekraf Untuk Perkuat Kerja Sama Promosi Situs Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata

- Advertisement -

Sandiaga menjelaskan bahwa pertemuan dengan Laos ini juga membahas konektivitas penerbangan antara Indonesia, Kamboja, dan Laos untuk kunjungan ke situs-situs candi.

“Kita mengajak juga pemerintah Laos untuk mengembangkan interkonektivitas antara Angkor Wat di Siem Rap, Luang Prabang di Laos, dan Yogyakarta dan Bali di Indonesia. Ini dapat dioptimalkan menjadi daya tarik wisata ASEAN sebagai single destination’” kata Sandiaga.

Pertemuan ini juga membahas untuk pengembangan pelatihan produksi makanan halal, hospitality training, join event untuk wellness dan religious, join marketing and promotion through marketing collaboration with social media, pertukaran mahasiswa untuk sekolah pariwisata, dan pertukaran informasi terkait paket wisata.

- Advertisement -

Pertemuan US-ABC

Menparekraf juga bertemu dengan perwakilan United States-ASEAN Business Council (US-ABC) yang dipimpin oleh Senior Vice President and Regional Managing Director, Ambassador Brian D. McFeeters untuk membahas potensi kerja sama serta peningkatan investasi di Indonesia.

“US-ABC ini adalah sebuah organisasi yang berisi kumpulan para pengusaha-pengusaha Amerika Serikat. Pendekatan kolaboratif dimana pemerintah ASEAN bisa mengajak pihak swasta untuk bekerja sama di bidang investasi dan pengembangan sektor pariwisata untuk menciptakan beberapa peluang membuka lapangan kerja,” ujar Sandiaga.

- Advertisement -

Menparekraf menjelaskan para pengusaha tersebut meminta penambahan penerbangan ke dua destinasi yaitu Labuan Bajo dan Belitung.

“Mereka meminta ada peningkatan jumlah penerbangan ke Labuan Bajo dan Belitung. Ini menarik sekali, Belitung menjadi pilihan karena mereka pernah berkunjung ke sana dan melihat potensi yang sangat luar biasa,” ujar Sandiaga.

Sandiaga juga menjelaskan bahwa investor seperti Agoda, Expedia Group, Royal Caribbean Group, Marriott International, dan Airbnb sangat berminat mengembangkan usaha mereka dan berinvestasi di Indonesia

“Harapannya kita bisa mengajak investor-investor dari Amerika untuk mendukung fasilitas pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Karena target kita tetap menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024. Meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga bisa membuka peluang usaha dan membangkitkan ekonomi Indonesia,” katanya.

- Advertisement -
- Advertisement -
Exit mobile version