Brand Baru dari Java Jive : Kafe Kopi UgoIgo

- Advertisement -
- Advertisement -

Masih ingat kelompok band Java Jive dari Bandung? Band ini digawangi  Capung (gitaris), Noey (bassist), Tony (keyboardist), Edwin (drummer), Fatur (vokalis), Danny (vokalis) dan sangat melejit di  era awal 90-an. 

Di bawah Musica Studios mereka mempopulerkan  banyak lagu hits, antara lain, “Gadis Malam”,  “Permataku”, “Kau Yang Terindah”, “Selalu Untuk Selamanya”, dan  masih banyak lagi.

Kini,  Java Jive seolah tak  terdengar lagi kabarnya di dunia musik, baik  di panggung maupun rekaman.  Kemana mereka? 

- Advertisement -

Jika  benar Anda kangen dengan Java Jive, datanglah  ke kafe Kopi  UgoIgo  (dibaca You Go, I Go)  yang asri di Jalan Terusan Cigadung No 17, Bandung. Kafe ini menurut Danny  “menumpang”  di halaman belakang rumah rekannya.  

“Untuk membangun kafe ini, kami bekerja sama dengan pemilik rumah.  Dan kami juga tetap bermusik. Di setiap bulan di tanggal 17, Java Jive manggung di sini,” kata Danny Gumilar, lead vocal band ini,  membuka percakapan.

Jadi sekarang banting setir  ke dunia kuliner? “Sebenarnya bukan banting setir.  Lebih tepatnya pengembangan bisnis Java Jive,” kata Danny.

- Advertisement -
Menyalin

Menurut Danny,  usia Java Jive sudah 30 tahun dan telah menjadi brand kuat.   “Kami ingin memiliki brand lain, dan memiliki kafe memang sudah jadi cita cita, tapi kafe yang tidak menyediakan alkohol, melainkan menjual kopi  dengan merk UgoIgo by Java Jive,” kata  Danny sambil menyebut lokasi kafe ini sebagai tempat kedua. “Sebelumnya kami menempati sebuah garasi di  Jalan Muararajeun, Bandung!”

Dana untuk membangun kafe ini, menurut Danny  diambil dari kas  Java Jive. “Memang belum semua personil bisa aktif setiap hari di sini. Namun, setidaknya semua ikut berkontribusi. Ada yang bisa bikin design, mereka mendisaind logo UgoIgo. Dan saya yang paling pengen punya ini, ada waktu cukup luang, maka  setiap hari  bisa ada di sini,” kata Danny lagi.

Danny mengatakan, pentas Java Jive di kafe milik mereka, masih bisa mengundang ratusan penonton. 

“Kafe ini tidak terlalu besar, kapasitas bangku menampung 50-70 orang. Tapi kalau kami manggung, penonton datang melimpah. Sampai  ke halaman  dan berdiri,”  ungkap Danny  yang menjadi ‘nyawa’ grup band ini  dan telah merilis single terbaru Java Jive  berjudul “Benci & Rindu, pada 10 November 2019.

Lebih jauh, menurut Danny, kafe yang menyediakan beragam minuman Kopi, juga menu Rawon, Sop Buntut, Nasi Jando  dan lain-lain ini,   tiap Java Jive manggung tidak bisa melayani order makanan dan minuman  dari penonton. 

“Karena karyawan kami hanya 3 orang. Banyak penonton tidak bisa dilayani. Mereka jadi kelaparan, tapi tetap ingin stay. Dari situ, banyak yang minta ijin  untuk memesan meals  di luar, via go food!” ujar Danny dengan terbahak. 

Sebagai penyanyi yang sangat terkenal pada jamannya, Danny  mengakui biasa menerima honor manggung dalam jumlah besar.  

Ketika membuka bisnis, dan harus melayani publik sekaligus wajib menempatkan client sebagai raja, Danny menemukan  perbedaaan besar dengan profesi yang dijalaninya sebagai penyanyi. 

“Kalau manggung, dapat honor sudah pasti sekian. Tapi di bisnis ini, omzet  tidak menentu.  Sehari bisa dapat Rp 4 juta, tapi besok bisa jadi tidak ada pemasukan sama sekali. Tapi itupun harus disyukuri,” ujar Danny.

Menurut Danny, ada peran Tuhan yang sangat kuat, dalam perjalanan UgoIgo. Ketika baru buka mereka disambut Covid. Disusul datang bulan Puasa yang harus memotong jam  buka kafe dari pukul 11.00 menjadi  pukul 17.00 WIB. 

“Kalau dalam hitungan manusia, kita sudah membuang waktu banyak. Tapi Allah SWT berkehendak lain, pemasukan di bulan puasa malah lebih besar dari bulan sebelumnya!”

Danny  mengakui dengan jujur, pembangunan UgoIgo yang diambil dari kas Java Jive, baru bisa terpusat untuk keperluan pengadaan peralatan  utama kafe.

Mereka belum punya dana  cukup untuk membangun ruang musholah dan ruang  private meeting.  

“Sekali waktu ada tamu yang berkunjung dan menanyakan ruang sholat. Kami anjurkan  beliau sholat di rumah inti dari pemilik tanah ini. Eh, beliau tanya, kenapa nggak bikin musholah di luar rumah!”

Singkat cerita, dialog berpindah ke whatsapp. Sang tamu  menyanggupi pendirian musholah dan mengirim sejumlah dana. 

Danny kaget luar biasa. Jumlah dana yang dikirimnya sangat besar. Bukan hanya cukup untuk membangun musholah, tapi juga membangun  VIP Meeting Room maximum  untuk 10 orang. 

“Dan orang itu adalah Kang Ferry Mursyidan Baldan, kakak kelas saya di Universita Padjadjaran. Karena itu musholah  di sini, kami namakan Al Mursyiduun, mengambil nama jamak dari Kang Ferry Mursyidan!”  ujar Danny Gumilar menguci percakapan.  XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dudut Suhendra Putra dan Instagram UgoIgo

More Pictures

Danny (vokalis) Java Jive, kini mengelola UgoIgo
Musholah
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -