Saat acara peringatan ultah Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) ke-67 di Cinema Hall, Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), 10/3 Jakarta, aktris Paramitha Rusady muncul di atas pentas teater berdurasi sekitar satu jam.
Di dalam teater bertajuk ‘Panggil Aku Uwi’ itu, Paramitha memainkan peran sebagai Dewi Sartika, tokoh perjuangan dan pelopor pendidikan wanita dari Bandung
“Untuk berperankan sebagai Dewi Sartika, saya latihan dan menghafal dialog selama satu bulan,” lontar Paramitha Rusady usai pergelaran di PPHUI.
Sebagai orang Sunda, Mitha, nama panggilannya, memang juga mengidolakan sosok tokoh Dewi Sartika.
“Ibu Dewi Sartika adalah wanita dari Bandung yang mengangkat martabat kaum wanita dan merintis sekolah buat kaum bumiputera di tanah Parahiangan, dengan mendirikan Sakola Kautaman Isteri di Bandung,” cetus Mitha.
Ia menjelaskan, tokoh pendidikan Dewi Sartika (lahir pada 4 Desember 1884-dan wafat 11 September 1947) ini mengajarkan ketrampilan wanita seperti memasak, menjahit dan belajar bahasa Melayu dan Belanda.
Mitha yang berkali-kali masuk nominasi dalam FFI ini mengaku bangga dapat memerankan tokoh wanita Sunda yang menjadi Pahlawan Nasional.
“Insha Allah, kisah perjuangan Dewi Sartika bisa diangkat ke layar lebar. Pemainnya antara lain adalah Ully Sigar Rusady dan Atalarik Syah yang juga bermain dalam teater pendek ini,” janji Mitha.
Mitha mengawali debut sebagai aktris layar lebar dalam film ‘Ranjau Ranjau Cinta’ garapan sutradara Nasri Cheppy (1994), mendampingi Rano Karno
Selain itu, sejak masa sekolah di SMP, Mitha ikut menyanyi bersama kakaknya Ully Sigar Rusady.
Mitha memiliki sejumlah album rekaman, salah satu lagu paling fenomenal adalah lagu berjudul “Nostalgia SMA” (1986) dan juga lagu soundtrack untuk film “Merpati Tak Ingkar Janji”. XPOSEINDONESIA Foto : Dudut Suhendra Putra