Label musik ternama T-Series resmi merilis lagu terbaru berjudul “Aura Farming”, menampilkan penyanyi asal India Zahrah S. Khan bersama Rayyan Dikha, Duta Kebudayaan Riau asal Indonesia yang sebelumnya viral lewat tarian khasnya.
Zahrah S Khan sendiri terlihat sangat anthusias dengan rilis lagu ini. Terbukti, lewat akun instagramnya, Zahrah memposting 6 kali kebersamaannya dengan Rayyan, baik sedang latihan menari maupun pemotretan bermain sepeda.
Sementara Rayyan juga sama. “Saya sangat senang dan berterima kasih kepada T-Series karena telah memberi saya kesempatan luar biasa ini untuk tampil di India! Menari di lokasi syuting bersama Zahrah Khan benar-benar menyenangkan,” ujar Rayyan Dikha seperti dikutip dari Filmibeat, Senin.
Zahrah, yang juga dikenal dengan nama Zara Khan, mengungkapkan antusiasmenya bekerja sama dengan Rayyan. “Pengalaman yang luar biasa—menyanyikan lagu ini dan tampil bersama ‘Viral Aura Farming Kid’, Rayyan Arkan Dhika, membawa begitu banyak energi dan keseruan,” katanya.
Rayyan Dikha dikenal lewat tarian “Togak Luan”, gerakan khas yang biasa ia tampilkan dalam ajang Pacu Jalur, lomba dayung tradisional di Kuantan Singingi, Riau. Tarian tersebut awalnya diiringi lagu “Young Black and Rich” karya Melly Mike, sebelum kemudian viral secara global di berbagai platform media sosial. Kini, lewat “Aura Farming”, gerakan itu hadir dengan warna musik baru yang lebih energik dan universal.
Lagu “Aura Farming” digubah oleh Tanishk Bagchi, dengan lirik ditulis oleh Zara Khan—yang sebelumnya dikenal lewat lagu-lagu seperti “Kusu Kusu” dan “Love Stereo Again.”
Video musiknya kini sudah tersedia di kanal YouTube resmi T-Series, serta di berbagai platform streaming digital.
Keluaraga Entertainment & Olahraga
Zahrah S Khan lahir dalam keluarga dengan koneksi kuat di dunia hiburan dan olahraga: ibunya adalah Salma Agha (aktor-penyanyi) dan ayahnya adalah Rahmat Khan, dari keluarga squash.
Ia memiliki warisan lintas budaya (Inggris–Pakistan–India) dan sejak muda sudah mengenal dunia seni dan film.
Dalam sebuah wawancara, Zahrah menyatakan bahwa ia awalnya melihat musik lebih sebagai hobi daripada pilihan karir — “When I started, I was young … I looked at music as my hobby and passion but never thought of it as a career.
Debut di Film & Transisi ke Dunia Musik
Debut aktingnya terjadi lewat film Aurangzeb (2013), di mana ia tampil sebagai aktris bersama aktor besar.
Namun, menurut Zahrah, film tersebut tak membawa lonjakan besar untuk karir aktingnya sehingga kemudian ia mulai lebih fokus ke musik.
Tahun 2019 menandai titik penting: Zahrah merilis single debutnya bersama komposer Tanishk Bagchi — “Khud Se Zyada”. Hal ini menjadi pintu masuknya ke dunia penyanyi playback/solo.
Karir Musik yang Meningkat
Tahun 2020 ia mengawali debut playback-singing di Bollywood lewat lagu “Kya Karte The Saajna” untuk film Shubh Mangal Zyada Saavdhan.
Di tahun-tahun berikutnya, Zahrah mencatat beberapa lagu populer yang menjadi hits, misalnya:
Kusu Kusu (film Satyameva Jayate 2, 2021) — menghasilkan pengakuan luas.
The Punjaabban Song (film Jugjugg Jeeyo, 2022) — menunjukkan kehadirannya sebagai penyanyi yang bisa menghidupkan genre pop Bollywood.
Selain playback di film, Zahrah juga aktif dalam video musik dan single independen, serta menjalani kolaborasi internasional. Sebagai contoh, ia tampil di festival internasional besar: ia menjadi penyanyi India pertama yang tampil di Mawazine Festival di Maroko pada 2024 — sebuah pencapaian global yang menonjol.
Gaya musik Zahrah bisa digambarkan sebagai campuran pop-Bollywood modern dengan sentuhan internasional: ia punya keunikan tonal suara, dan ia sendiri menyatakan tak terlalu bagus dibandingkan dengan ibunya karena, “Our textures are different … I am fortunate to have no comparisons with my mother.”
Di luar layar dan mikrofon, ia juga aktif dalam kegiatan sosial/filantropi: misalnya kolaborasi dengan PETA India untuk donasi makanan vegan di Hyderabad. XPOSEINDONESIA Foto : Instagram