
Krakatau Reunion merilis album baru, 11 tracks dengan warna musik yang lebih jazzy. Melakukan workshop lagu di Bali, rekaman di Jakarta, mixing di Bali dan mastering di New York Amerika, album reuni para instruktur Musik dan MD ini dipasarkan dalam pola direct selling, pesan online dan digital.
Lebih Selusin Kali Tampil di Jazz Festival.
Dalam pertemuan Trie ‘Iie’ Utami, Dwiki Dharmawan, Pra Budi Dharma, Donny Suhendra, Gilang Ramadhan ( Jakarta ), dan Indra Lesmana ( Bali ) serta sound engineer Donny Hardono di restoran Unpao, Bintaro. 26 April 2013 disepakati pemakaian nama Krakatau Reunion, menunjuk Donny Hardono ( sound engineer Krakatau sejak tahun 1985 yang kini memiliki kerajaan bisnis rental tata suara, panggung dan studio rekaman DSS Production ) sebagai Eksekutif Produser, Sound Engineer sekaligus memegang Manajemen bersama puteranya, Agi Anggadarma dan Rully Fabrian, suami Trie Utami, lalu menargetkan mengikuti event musik jazz besar, seperti Java Jazz 2014 (Jakarta), Jazz Traffic ( Surabaya ), ASEAN Jazz Festival ( Batam ), Kampung Jazz ( Bandung ), Jazz Market By The Sea ( Bali ), Bursa Efek Jakarta, Economic Jazz Live ( Yogya ), Jazz Goes to Campus ( Jakarta ), Smada Jazz ( Palu ), North Sumatera Jazz Festival ( Medan), Borobudur Jazz Festival dan Prambanan Jazz Festival ( Jateng ) dan konser tunggal Krakatau Reunion, Citylink Jazz di Hotel Haris Convention, Bandung, 7 Mei 2016.
Tanggal 3 Desember 2016, Krakatau Reunion akan perform di Motion Blue Cafe, Fairmont Hotel, Jakarta dan awal Januari 2017 membuka konsernya di Malang dan Surabaya, sebelum tour panjang. Data ini akhirnya mencatat, sepanjang awal tahun 2014 – akhir tahun 2016, Krakatau Reunion telah tampil di lebih selusin panggung jazz bergengsi……
‘Chapter One’, ‘Lebih Dewasa’
Di tengah aktivitas menaklukkan panggung jazz itu, Krakatau Reunion memasuki rekaman baru, Desember 2014, dengan basis workshop di Bali. Selama sepekan, 6 personil Krakatau Reunion membawa konsep karya lagu masing-masing, dibahas bareng di 3 tempat, Hotel Chedy – Tanjung Benoa, di home studio Indra Lesmana di Sanur dan home studio Trie Utami di Batubulan – Gianyar, Bali.
Chapter One berisi 11 lagu baru, beberapa diantaranya memilliki nuansa dan karakteristik fusion band Krakatau lama seperti pada ‘Aku Kamu Kita’ yang sangat kental fusion pop-nya, dan paling nyaman dibawakan Trie Utami. Lagu ini menjadi first single, banyak yang berharap bisa menjadi lokomotif penjualan Chapter One, baik dalam bentuk fisik CD maupun digital iTunes yang akan mulai bisa diakses tanggal 16 Desember nanti. ‘Aku Kamu Kita’ merupakan lagu yang sangat mudah mengingatkan pada Krakatau lama dari Krakatau First Album ( 1985 ) atau Krakatau Second Album ( 1987 ), Mini Album Krakatau ( 4 lagu dengan hit ‘Kau Datang’, 1989 ) dan Krakatau Kembali Satu ( 1999 ).
“Aku Kamu Kita bercerita tentang kerinduan kami bereuni, main bareng dan rekaman lagi, jumpa dengan fans yang berjuluk Keluarga Krakatau dan menyapanya kembali lewat panggung. Aku Kami Kita termasuk yang paling ngepop di Chapter One, ” kata Gilang Ramadhan.
Pada track kedua ‘Cermin Hati’, Indra Lesmana punya basic melodi, yang dibangun seperti layaknya musisi mengajak pendengarnya menikmati tangga nada, sebuah struktur melodi yang unik, dengan Trie Utami bikin liriknya. ‘Hanya Dapat Melihat’ juga track yang menarik, karena Krakatau Reunion agak bermain di wilayah pop, sementara pada satu-satunya lagu instrumantal, ‘Moon Stone’, seluruh kemampuan personil Krakatau Reunion dengan latar belakang instrumentalis sejati, menunjukkan kelasnya sebagai musisi, tapi tetap menjaga harmoni yang indah sebagai jazz band. ‘Moon Stone’ merupakan lagu berdurasi terpanjang, 4 menit 56 detik.
“Menurut saya, Moon Stone merupakan pembuktian pendewasaan bermusik personil Krakatau yang latar belakangnya memang instrumentalis. Dwiki dan Indra misalnya, sudah tahu main di part mana dan seperti apa emosinya. Moon Stone mungkin ditulis Indra waktu kami workshop di Batu Bulan, hingga ketemu judul itu, “ kata Trie Utami sambil melepas tawa.