Lagu Mantra (Ho’oponopono) dipilih menjadi lagu pembuka album 432, “Karena untuk mengawali perjalanan kita dalam mencintai diri, kita mulai dengan menyapa diri dan menjalin koneksi kembali dengan diri, dengan memakai mantra ho’oponopono,” ujar Rahma yang mengaku sebetulnya seorang loner, seorang introvert yang membutuhkan banyak waktu untuk menyendiri.
Matang Di Tangan Roedyanto Wasito
Untuk pengerjaan album 432, selain menyanyi, Rahma bertugas sebagai Penulis Vokal & Lagu juga Komposer.
Rahma mengakui karyanya bisa menjadi lebih matang dan bisa dirilis di industry musik tanah air berkat tangan dingin Roedyanto Wasito, personal Emerald Band yang sangat populer di era 80-an-90-an sebagai ikon jazz fusion Indonesia.
Roedy sendiri bertindak rangkap menjadi Produser bersama dirinya, membuat aransemen dan melakukan mixing dan mastering.
Rahma percaya Roedyanto orang yang tepat untuk menjadi arranger dan menangani beberapa bagian penting di album ini.
”Karena Mas Roedy ternyata tertarik juga dengan sound healing dan healing frequencies yang kebetulan sejalan dengan keinginanku membuat lagu-lagu bertema mental health,” ungkap Rahma.
Rahma memuji kerja kreatif Roedy, “Mas Roedy punya pengalaman panjang di industry ini. Ia bisa menginterpretasikan laguku dengan begitu indah dan murni, membuat aku percaya ia adalah orang yang selama ini kucari untuk kupercayakan menangani laguku,” ujar Rahma.
Sementara di mata Roedy, Rahma Savitri adalah penyanyi muda yang unik, langka dan berbeda dari kebanyakan penyanyi muda yang ada sekarang ini. “Gaya nyanyi berbeda, lirik lagu yang ditulisnya memuat pesan yang dalam dan sangat kuat!”
Buat Roedy setelah rilis album ini, ia akan sedikit kerepotan ketika harus menyiapkan Rahma Savitri bakal pentas secara live.
“Karena ada sound orchstra, pakai brass section juga terus beberapa teman yang biasa live, melihat musiknya rada ribet. Saya ingin sih pemain tetap untuk band Rahma ini cukup tiga orang aja!”ungkap Roedy